Destinasi Liburan Tahun Baru 2024 di Kota Yogyakarta - Part 2

Cover Liburan Tahun Baru di Jogja
Yeay, dah selesai nulis Part 1 sekarang mau melanjutkan cerita di Part 2 tentang serunya jalan-jalan di Jogja kemarin. Sambil menyelam minum air, selain bapak yang punya agenda kerja, ada ibu dan Asiy yang happy diajak liburan.

Kemana saja liburan part kedua kali ini? Sekalian kami spill harga tiket masuk paling up-to-date untuk wahana/wisata yang kami datangi. Yuk baca sampai akhir yaa!

Refreshing di Kaliurang Park - Botanical Garden

Rekap Refreshing di Kaliurang Park
Setelah check-out dari Puri Indah Inn, kami melanjutkan perjalanan, awalnya saya dan Asiy mengira bahwa kami akan langsung pulang dan menuju agenda selanjutnya. Di perjalanan turun tak jauh dari Puri Indah Inn, sekitar 5 menitan saja kami melihat ada tempat yang ramai sekali pengunjung. Asiy pun heboh karena ada patung kepala naga yang sangat besar, di sebelahnya ada perosotan pelangi yang lagi viral dimana-mana. Tempat apa ya ini? Sempat mondar-mandir mencari parkiran mobil yang kosong, saya pun memberanikan diri bertanya.

"Kita mau kemana sih ini pak?" dengan rasa penasaran kenapa mobilnya tidak kunjung turun juga.

"Itu mau kesitu bentar" bapak nunjuk tempat yang ramai tadi. Dalam hati udah seneng banget bisa diajak mampir ke tempat baru begini.

Iya gaes, di depan arena ticketing banyak karangan bunga berjejer yang bertuliskan Grand Opening Kaliurang Park Botanical Garden 2023. Ternyata tempat ini baru saja dibuka lho, sekitar beberapa bulan lalu sebelum kami datang. Dulunya ini adalah Taman Kaliurang, namun sudah berganti nama dan dirombak lebih kekinian sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan. Gak heran sih baru sebentar peresmian tempat ini sudah viral banget, terbukti dari pengunjungnya yang padat merayap dan antrian perosotan pelanginya yang panjang banget.

Untuk tiket masuknya sekitar IDR 25.000 saja, ada beberapa wahana FREE yang bisa kita nikmati disana, contohnya :

  • High Rope
  • Terapi Ikan
  • Taman Labirin Miana
  • Video & Foto 360
  • Rumah Lebah

Selain 5 wahana di atas, kalian harus membayar biaya tambahan lagi jika ingin merasakan wahana lainnya. Berikut adalah informasi harga tiket masuk di tiap-tiap wahana.

Harga Tiket Masuk dan Wahana Kaliurang Park
Informasi harga tiket dari website resmi Kaliurang Park | diedit dengan Canva
Semua rombongan masuk dan berpencar dengan keluarga masing-masing, Adwa main ke play ground dengan mas Hasan sedangkan Asiy gak mau berhenti jalan. Karena waktunya terbatas, kami pun memutuskan untuk melihat-lihat saja sambil sesekali foto dan mencoba satu/dua wahana yang gratis.

Di pintu masuk tadi juga ada tempat bikin video 360 yang sambil muter-muter gitu, ndeso banget gak tuh baru nemu yang beginian di depan mata langsung. Kami bertiga pun mencobanya, lumayan kan dapat kenang-kenangan gratis disini. Syaratnya cuma follow salah satu akun media sosial mereka dan dapat gratis 1x take video. Gak mau rugi kami pun follow dari akun bapak dan ibuk, jadi dapat 2x kesempatan take video. Untung dapet salah satu yang bagus. Dan begini hasilnya.

@anggieghiaz

Latepost cobain video 360 di Kaliurang Park Botanical Garden ☺ #kaliurangpark #tamankaliurang #kaliurangparkbotanicalgarden

♬ suara asli - Ghiaz H 🍃 - Ghiaz H 🍃

Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang Kaliurang Part Botanical Garden ini, silahkan kunjungi media sosial dan website mereka di bawah ini ya.

Instagram : @kaliurangpark
Google Maps : di sini

Silaturahmi Trah Semarang ke Rumah Mbak Ipar dan Pakde

Setelah nge-drop Adwa dan keluarga di rumahnya, kami bertiga melanjutkan perjalanan untuk silaturahmi keluarga dari Semarang yang ada di Jogja. Mohon maaf untuk silaturahmi ini tidak ada foto dokumentasi yang bisa ditampilkan.

Keluarga pertama yang kami kunjungi adalah Mbak Emi, kakak kandung bapaknya Asiy, jadi Asiy panggil sebagai Bude Emi. Sesampainya disana banyak warga yang berkumpul di depan rumah untuk merakit tenda, ternyata mau buat acara tahun baru-an nanti malam. 

Asiy masih malu-malu maunya digendong ibu terus, padahal disana ada kakak-kakaknya. Ada Mas Saka anak pertama, dan ada Mas Razka yang masih seumuran Asiy. Saat waktunya pulang, kami ngobrol sebentar di depan lapangan, disitu Asiy mulai dekat dengan kakak-kakaknya, malah mau main kejar-kejaran sebentar. 

Sayangnya waktu yang kami punya tidak banyak untuk bisa stay sedikit lebih lama. Kami lanjut ke alamat lainnya yaitu Pakde Nono (kakak dari almh. ibuk Semarang) yang kebetulan rumahnya juga di daerah Bantul. Kunjungan sebelumnya kami belum sempat mampir karena waktu yang mepet, kali ini Alhamdulillah bisa mampir walaupun hanya sebentar saja.

Disana ternyata ada anak cewek, yah usianya sekitar 4-5 tahun karena baru sekolah TK, namanya kakak Gita. Awalnya Asiy malu-malu dan tantrum pengen segera pulang, sambil dirayu-rayu sebentar dengan mainan kakak Gita, akhirnya dia bertahan lebih lama dari yang kami perkirakan. Ditambah lagi kakak Gita nonton Upin Ipin, yang mana itu tayangan kesukaan Asiy, makin betah lagi. Sesekali dia ingat nangis-nangis minta pulang, tapi kakak Gita gak kehabisan ide buat merayunya lagi. Asiy mulai sayang dengan teman barunya ini, untungnya kakak Gita ini tipe yang "ngemong" jadi Asiy betah saja. Berbagi permen coklat, keripik singkong, sampai diajak ke kamarnya untuk ambil air minum dari tumblr milik kak Gita.

Bapak asyik mengobrol dengan Pakde di ruang tamu, sedangkan ibu selalu mengikuti Asiy kemana saja. Ohiya selang beberapa menit kami datang, disana terjadi pemadaman listrik, jadi seru banget main masak-masakan sama kak Gita sambil gelap-gelapan. Terdengar beberapa kali suara mercon atau kembang api yang menandakan bahwa malam ini adalah malam tahun baru. Baru jam 6 udah ada yang nyalain kembang api lho!

Setelah perut kami kenyang habis makan sate yang dibelikan Pakde di depan gang, kami pun buru-buru pamit pulang. Gak sopan ya, udah kenyang langsung pulang! Hehe

Nggak kok, sebenarnya kami sudah mau pamitan dari tadi, cuma Pakde tiba-tiba bawa bungkusan sate dan mengajak kami makan bersama-sama, rencana pulang pun kami urungkan sebentar. Lebih gak sopan lagi kalau menolak makanan yang sudah dibelikan Pakde sampai keluar rumah saat mati lampu kan?

Akhirnya kami pun melajukan mobil tepat setelah adzan Isya' berkumandang. Sampai rumah mbah Ilik di Bantul, Asiy pun tidur nyenyak, disusul ibu yang tidur di samping Asiy dan Mama Uti. Yaps, akhirnya malam tahun baru terlewati begitu saja. Memang tidak ada yang spesial dengan bakar-bakaran atau mercon/kembang api, karena di rumah sini pun sedang sibuk menyiapkan acara pengajian kirim doa.

Naik Delman Menyusuri Pantai Parangtritis

Rekap Naik Delman di Pantai Parangtritis
Pagi itu di rumah mbah Ilik udah ramai tetangga-tetangga yang bergotong royong membantu persiapan acara. Yaps, acara pengajiannya tepat di tanggal 1 Januari 2024. Saudara-saudara dari jauh mulai berdatangan mengunjungi rumah, dari pagi sampai siang tak berhenti tamu yang datang. Ada simbah, pakde, bude, paklik, bulik, mas dan mbak-mbak semuanya melepas kangen meskipun hanya sekedar ngobrol sebentar.

Mendekati mulainya acara, Asiy heboh minta pergi ke pantai, memang dari sebelumnya kami sudah sounding ke Asiy "pergi ke pantai, yuk!". Mungkin dari situ dia penasaran dan menagih janjinya. Pas siang sebelum acara kami sudah izin ke akungnya Asiy untuk tidak ikut pengajian, melainkan mau pergi ke Pantai Parangtritis sebentar. Alhamdulillah dibolehkan karena memang waktunya harus dibagi-bagi, yang penting sudah ketemu saudara-saudara semuanya siang tadi.

Kami berangkat sore hari sekitar jam 4, terlihat banyak pengunjung yang mau pergi ke pantai juga, untungnya jalanan tidak terlalu macet saat itu. Untuk harga tiket masuk portal area wisata sekitar IDR 10.000 per orang. Karena Asiy masih balita, tak perlu membayar tiket masuk.

Sampai di area Wisata Pantai Parangtritis, kami memilih parkir dekat pintu keluar, karena takut nanti waktu pulang macet-macetan dilihat dari banyaknya pengunjung. Kami mendekat ke bibir pantai, Asiy belum terbiasa dengan suasananya, sangat-sangat crowded penuh lautan manusia yang bermain dan berlarian di pinggir pantai.

Karena masih kagok bingung mau ngapain, kami menawarkan Asiy untuk menaiki kuda delman, terlihat dari awal masuk tadi Asiy mengamati kuda-kuda yang parkir di sekitar pantai terus. Ternyata naik kuda delman disini ada paket-paket yang ditawarkan dengan harga yang berbeda :

  1. Harga IDR 50.000 : setengah putaran mulai dari titik berangkat menuju ujung pantai dekat bukit shoka dan kembali ke titik berangkat lagi
  2. Harga IDR 100.000 : full perjalanan menyusuri pantai, bonus foto-foto di ujung pantai, waktu foto bebas sepuasnya, bisa minta tolong ambil foto atau video ke bapak kusir

Tentunya kami pilih paket IDR 100.000 untuk bertiga (bapak, ibuk dan Asiy). Kapan lagi ya kan merasakan naik delman sambil menikmati pemandangan bukti dan pantai. Kuda yang kami naiki membawa kami ke tempat paling ujung, semakin jauh semakin sepi pengunjung. Sesampainya kami di ujung pantai, bapak kusir mempersilahkan kami mengambil foto sepuasnya.

Pantai Parangtritis Asiy dan Bapak
Pantai Parangtritis Asiy dan Ibuk
Kami berniat ambil konten-konten singkat dan foto seadanya saja. Baru berapa menit disini kami langsung minta balik lagi, kasian Mama Utinya yang ditinggal sendirian di tengah ramainya pengunjung pantai disana. Memang sayang sekali waktu itu tidak memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya, tapi gapapa, memang dikejar agenda yang padat. Kalau tidak begitu ya gak kebagian momentum lainnya.
Selfie Keluarga Kecil Kami Asiy Bapak dan Ibuk
Di tengah perjalanan kembali, pak kusir menawarkan untuk berfoto dengan background bukit shoka dan juga sunset, semi sunset sih ini lebih tepatnya, kan baru jam 4 sore. Alhamdulillah dipertemukan dengan bapak kusir yang baik banget, kalau bukan beliau yang menawarkan ambil foto, saya dan bapak pun gak berani buat mengawali minta tolong. Maklum sama-sama gak enakan. Pak kusirnya nih udah profesional sekali menggandeng turis-turis, terlihat dari gaya bicaranya, caranya mengambil foto dan penjelasan-penjelasan tentang pasir pantai serta teknik mengambil foto. Wuiiih bahkan kata bapak nih pak kusirnya paham banget istilah fotografi, mulai dari backlight, background, contrast, dll.
Parangtritis dengan Background Bukit Shoka
Setelah turun dari delman, kami pun mengajak Asiy bermain pasir. Awalnya dia masih takut, sepertinya agak jijik untuk main kotor-kotoran. Justru itulah tujuan kami mengajaknya ke pantai, supaya dia mengenal tekstur pasirnya dan berani main kotor. Akhirnya ibu ikut terjun main air dan pasir setelah drama nangis dan marah-marah, Asiy terlihat menikmati main pasir, bikin tunnel dan kolam pasir, saya pun ikutan padahal cuma bawa baju ganti khusus buat bapak dan Asiy saja. Alhasil ibu pulang dengan kondisi basah-basahan. Gapapa yang penting Asiy bahagia.

Suasana menuju maghrib, kami pun beranjak pulang dan berniat untuk bersih diri di dekat parkiran mobil tadi. Untungnya ada toilet umum di sekitar parkiran luar, jadi habis mandi gak takut kotor-kotoran lagi karena sudah dekat dengan mobil yang kami naiki. Kami pun pulang sambil menyeruput Popmie Kuah Soto yang sedaaap banget, apalagi dimakan habis main air begini.

Rekap Harga Tiket Pantai Parangtritis
  • Tiket Masuk : IDR 10.000/orang
  • Tiket Delman : Paket IDR 50.000 (setengah perjalanan) atau Paket IDR 100.000 (full dan free foto-foto)
  • Toilet Mandi : IDR 5.000/orang
  • Parkir Luar : IDR 15.000/mobil

Perjalanan Pulang Kembali ke Rutinitas Sehari-hari

Sepulangnya dari pantai, kami segera mandi (lagi) bergantian, saya lanjutkan beberes barang bawaan yang akan dibawa pulang. Satu per satu packing tas kami pun penuh, ditambah dengan oleh-oleh dan printilan lainnya seperti buah-buahan, beras, keripik-keripik. Waduh, habis pulang kampung beneran ini!

Kami pun memulai perjalanan pulang menuju Mojokerto sekitar jam setengah 9 malam, itu pun sambil mampir sebentar ke gerai Olive Chicken terdekat karena tiba-tiba pengen makan ayam paling enak se-Jogja raya. Haha

Malam itu perjalanan kami ditemani dengan hujan deras dan suara petir serta beberapa kilatan cahaya di sekitar jalan tol yang terlihat dari dalam mobil. Suasana di dalam mobil sangat hening karena sudah pada tidur, saya dan suami lumayan tegang karena kondisi jarak pandang yang terbatas akibat guyuran air hujan.

Alhamdulillah kami sekeluarga sampai di rumah sekitar pukul 03.50 pagi hari, saat itu sudah gak kepikiran buat beres-beres lagi, yang penting barang bawaan turun semua dari mobil, dan langsung dilanjut dengan tidur. Eh belum lama memejamkan mata, sudah ditampar dengan kenyataan "masuk kerja hari pertama di tahun 2024" dan mengharuskan saya untuk bangun dan bersiap.

Nah, itu dia cerita liburan akhir tahun 2023 kami sekeluarga dengan bahagia menyambut awal tahun 2024. Terima kasih pelajarannya di tahun 2023 ini, akhirnya bisa kami lalui begitu saja meskipun dengan kalimat 5W1H (waduh...waduh...waduh...waduh...waduh...hadehhh).

Semoga di tahun 2024 ini dipenuhi dengan kebahagian, kemudahan menjalani rencana hidup, kelimpahan rejeki, rasa syukur yang luas, diberikan kesehatan yang tiada bandingannya untuk seluruh keluarga baik yang ada di Mojokerto, Ngawi, Semarang maupun yang ada di Jogja.

Serta doa-doa baik juga tak lupa kita berikan untuk saudara-saudara yang berada di Palestine. Berilah ketabahan dan kekuatan untuk mereka yang sedang berjuang melawan kejamnya Sriwil. Dan untuk mereka yang telah gugur di medan perang, rakyat sipil, ibu, anak dan bayi, taman surga telah menantimu. Aamiiin 🍉🍉🍉

From the river to the sea
Palestine will be free
#FreePalestine #SavePalestine
#IstandwithPalestine #PrayForPalestine

Mari kita sambut tahun baru 2024 dengan bismillah sama-sama. 

Bismillahirrahmanirrahim 🍃

2 komentar

  1. lama banget nggak ke Jogya mbak, tapi biasanya kalau ke Jogya aku skip destinasi daerah Parangtritis karena cukup jauh juga, sebenernya ga terlalu jauh ya, cuman disana dominan pantai.
    Jadi malah lebih milih kulineran atau ke spot spot unik di jogya
    kapan ya aku balik jogya lagi hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih lokasi Parangtritis ya dominan pantai pasir besi, alias pantainya coklat-coklat karena di area Selatan kak, lebih menarik kalau Pantai yang di Gunung Kidul, kebanyakan kan pasir putih dan airnya biru bening, cantik banget.

      Jogja tuh emang bikin kangen terus ya kak, gak akan bosen kalau tujuan liburan kesana terus ☺

      Hapus