Cerita Weekend Bersama Bapak ke Kota Pahlawan - Surabaya

Jalan-jalan di trotoar Kota Surabaya
Weekend ini agenda Asiy sangatlah padat, sepertinya waktu dia benar-benar full kegiatan untuk hari Sabtu ini. Dan mang hari inilah yang ditunggu-tunggu olehnya, karena kedatangan bapak setelah lama merantau di Jakarta, kebetulan saya juga sedang libur di rumah. Jadi pas banget momen kumpul bertiga deh.

Beberapa kali mimpi dan mengungkapkan keinginannya bertemu bapak, lalu akhirnya kesampaian juga. Wah. Pagi itu kami mulai dengan menjemput bapak ke Stasiun Mojokerto naik motor berdua bersama Asiy, sekitar jam 05.05 pagi, kondisi langit masih gelap dan jalanan sangat sepi, terlihat orang-orang pun belum banyak muncul di pasar yang kita lewati. Hanya 1 sampai 2 kendaraan motor melintas bersama kami.

Alhamdulillah anaknya nggak rewel pagi-pagi udah bangun, ya karena saking semangatnya bertemu bapak. Mana rajin banget udah mandi, wangi dan cangtip lagi. Tetap ya, ibu dan utinya harus sounding beberapa hari sebelumnya, jadi pas hari H dia gak kaget. Hehe

Sampai di Stasiun Mojokerto kondisi langit pun masih gelap seperti malam. Ternyata saat kami parkir motor, ada pengumuman announcer yang bunyi dan sepertinya itu kereta bapak yang datang. Yeay. Pas banget, jadi tidak terlalu lama menunggu, dan tidak telat juga.

Kami pun mendekati pintu keluar dan terlihat kereta yang datang, saat berhenti kami melihat bapak dari kejauhan dan semakin mendekat. Asiy masih shock dan malu-malu kucing. Lalu diajaklah dia ke kedai Roti'O di sebelah pintu keluar. Sesuai request Asiy sebelumnya kalau mau dibelikan roti pas jemput bapak.

Kami kembali ke rumah dan bercengkrama sebentar karena Asiy harus bersiap lagi untuk ekstrakurikuler ke sekolah. Yap, dia pun ganti pakaian seragam dan berangkat ke sekolah. Hari itu ekskulnya menggambar dan mewarnai, sambil latihan sedikit karena Asiy salah satu murid yang ditunjuk untuk mengikuti lomba. 

Jalan Kaki di Trotoar Kota Surabaya

Sekitar jam 10 kurang 10 menit, saya dan bapak menjemput Asiy ke sekolah dan cus ke kota Surabaya. Sambil ikut bapak yang ada urusan, sambil ngajak Asiy jalan-jalan juga. Sekali dayung, 2 pulau terlampaui. Karena masih belum waktunya pulang, jadi kami minta izin supaya Asiy pulang lebih dulu. Tanpa berganti pakaian kami bertiga berangkat menuju Surabaya dengan kendaraan motor.

Sungguh cuacanya mendukung sekali, panas terik menuju tengah hari, sangat panas dan angin semilir membuat mata mengantuk. Asiy pun berhasil terlelap, sedangkan saya masih berusaha menyadarkan diri untuk tidak tidur di perjalanan. Beneran berat banget nih mata rasanya.

Perjalanan sekitar 1.5 jam akhirnya kami sampai di sekitaran jalan Darmo - Surabaya. Ternyata daftar antrean sudah mengular panjang. Seketika turun dari motor, kami pun buru-buru ikut ambil nomor antrean juga. 

Untungnya Asiy disibukkan dengan ngemil Roti'O yang kami beli di stasiun tadi. Jadi dia tetap happy aja walau sebenarnya belum paham kesitu mau ngapain.

Antrean Butik Emas LM Antam Surabaya Darmo
Ternyata antrean sangat panjang sampai tempat duduknya penuh dan kami pun berdiri di dekat layar, kebetulan disini ada fasilitas free air minum, ada dispenser dengan segala macam peralatannya : kopi, teh hijau, gula putih, gula merah, creamer dan gelas + sedotan ramah lingkungan, semua berjejer rapi di rak sebelah kami.

Waktu menunggu terasa tidak terlalu lama karena Asiy disibukkan dengan mengamati lingkungan sekitar, melihat-lihat layar, bercerita tentang sekitar dan dengan antusias membantu ibu beberapa kali membuat minuman disini. Pertama saya minum teh hijau sesuai permintaan Asiy, ternyata agak pahit meskipun sudah diberi gula. Kedua karena mata saya ngantuk sekali, obatnya ya kopi hangat. Hmm

Sambil menunggu dengan puluhan orang disini, rasanya ruangan tersebut sangat padat. Bapak menunggu tenang di dalam dan seperti biasa Asiy nggak betah untuk diam begitu saja. Pertama kami menemukan batu alam mini di pot tanaman dekat tempat duduk, karena si bocil paling suka dengan 'mission' lalu saya pun meminta dia memilah batu berdasarkan bentuknya, ada yang bulat, lonjong dan gepeng. Lumayan terselimurkan sih perhatiannya, jadi tidak bosan apalagi sampai tantrum.

Asiy Masih Pakai Seragam Sekolah
Eh iya Asiy tuh kesininya masih pakai seragam dan sepatu sekolahnya tadi lho, bahkan tas sekolahnya pun kebawa sampai Surabaya. Tadi niatnya emang sekalian jalan aja lah, nanggung kalau harus balik rumah dulu. Tapi alhamdulillah dia gak rewel minta ganti baju dulu, tapi buat jaga-jaga saya sudah bawain sandal untuk cadangan kalau-kalau mau lepas sepatu (tapi ya gak kepakai juga sampai pulang) . Ternyata seharian di luar ya masih betah aja tuh lihat.
Gedung estetik di sekitar Surabaya
Mengamati Sungai yang ada Sampah
Karena sudah bosan di dalam, dengan inisiatif Asiy minta keluar ruangan, awalnya sih karena minta cuci tangan saja ya sehabis mainan batu alam tadi. Selesai mencuci tangan, lalu dia ngajak untuk jalan-jalan di trotoar sekitar.
Motor berlalu lalang di sekitar Surabaya
Tertarik dengan bunga cantik di sebelah jalan
Tertarik dengan bunga cantik di jalan
Ambil foto aesthetic tangan Asiy
Ambil foto aesthetic tangan Asiy
Lumayan buat lemesin kaki euy, dan biar gak ngantuk juga kan. Seru banget sih, jalanan di sekitar kami sangat bersih, asri dan sejuk. Cuma kebetulan tadi Asiy ketemu selokan yang ada sampahnya, mungkin kelewatan dari jangkauan kebersihan. Disana kami mengamati motor, mobil dan bus kota yang berlalu lalang di jalan raya.
Selfie with my little version of me
Selfie with my little version of me
Saat kembali ke lokasi, tidak berselang lama akhirnya kami pun terpanggil untuk ke loket pengambilan barang, dan artinya sebentar lagi pulang. Pas banget matahari lagi terik-teriknya perjalanan pulang ke rumah, alhasil dahi saya belang seketika, untung pakai masker sih, jadi belangnya gak terlalu mencolok banget. 

Pulang dari Surabaya pun kami masih ada agenda untuk belanja bulanan. Karena bapak mau lanjut bekerja, akhirnya kami pergi dengan mama utinya menuju ke kota. Sekitar 2 jam lebih kami berbelanja, keluar dari pusat perbelanjaan kondisi langit sangat gelap dan angin berhembus kencang. Perjalanan pulang menuju rumah ditemani dengan gerimis dan suasana yang mencekam karena macet di tengah jembatan panjang. Dari sini kami bisa melihat awan gelap dan putih yang sedang bergerak begitu cepat menjauh ke arah Selatan. Alhamdulillah akhirnya kami sampai ke rumah, dengan tentengan yang sungguh banyak, dan yang paling penting, tidak sampai basah kuyup kehujanan.

Selang beberapa jam, sekitar habis Isya' dia pun tidur dengan sendirinya, kasian banget sepertinya Asiy kecapekan karena hari ini full jadwal bepergian. Tapi alhamdulillah dia tetap happy meskipun jalan-jalan sederhana di pinggiran jalan kota Surabaya.

Jogetin dulu ya kak
Sekian a day in my life versi ditulis di blog ☺ Boleh banget dipasang backsound sendiri, dan terima kasih yang udah mampir kesini ya ✨💚

Mau Jadi KOL/Content Creator Sukses? Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Cover Belajar jadi KOL
"Kalau kerja begini-begini aja, mending bikin konten viral bisa FYP terus jadi seleb dadakan banyak endorse ya".
Sebuah percakapan random di siang bolong antar sesama budak korporat ini terjadi saat kami sedang makan siang bersama. Meskipun singkat dan padat, tapi berhasil bikin saya kepikiran.

Betul juga ya? Karena kehidupan saat ini tidak jauh dari dunia serba digitalisasi, jadi nggak salah dong membuka kesempatan baru nyemplung sebagai seorang kreator? Apalagi kalau bisa jadi KOL atau content creator yang berhasil dan sukses di bidangnya?

Belajar jadi KOL/Content Creator Sukses

Belajar jadi KOL
Sebelum masuk ke pembahasannya, mungkin sebagian orang belum mengetahui apa itu content creator atau KOL? Jadi content creator adalah orang yang membuat dan membagikan konten di platform digital/media sosial. Konten disini bisa berupa tulisan, gambar, video, suara atau gabungan dari beberapa materi tersebut. Sedangkan KOL (Key Opinion Leader) adalah seorang individu atau kelompok yang ahli dalam bidang tertentu, memiliki pengalaman dan pengetahuan pada bidang tersebut, sehingga pendapatnya dianggap sebagai hal yang berpengaruh di kalangan masyarakat luas.

Oleh karena itu, biasanya content creator atau KOL ini sering bekerja sama dengan perusahaan atau brand untuk mempromosikan produk/layanan jasa mereka. Karena konten yang mereka hasilkan dianggap membantu untuk mengenalkan produk ke audiens secara luas. Sebagai timbal baliknya, tentu konten mereka tidaklah gratis, biasanya perusahaan akan memberikan fee sesuai kesepakatan di awal.

Menjadi seorang content creator atau biasa disebut KOL bukanlah perkara yang sulit lagi, jika kita memiliki strategi yang tepat dalam membuat konten. Semua orang bisa merintis dan mempelajarinya, baik secara otodidak atau mengikuti kelas konten yang diadakan oleh tim profesional. Bahkan saat ini para KOL di luar sana bisa berasal dari kalangan manapun dengan berbagai macam niche yang dibahas.

Nah berikut ini starter pack yang perlu dipersiapkan jika ingin menjadi seorang KOL atau content creator yang sukses :

Punya Media Sosial dan Followers

Alat perang utama sebagai seorang KOL adalah media sosial dengan jumlah followers yang tinggi. Kalian bisa memulai dari media sosial apapun, baik itu Instagram, TikTok, X maupun YouTube atau semuanya. Selagi medsos kalian punya value dan followers yang banyak, maka kalian layak menjadi seorang KOL.

Pilih Niche dan Target Market

Memilih niche akan memudahkan kalian lebih fokus dalam membuat konten, mencari ide baru, dan tentunya membangun personal branding. Selain itu juga bisa memfilter target market atau audiens yang diinginkan dari konten-konten yang kalian buat. 

Cari Ide Menarik dan Realisasikan

Biasakan melakukan riset seputar niche yang akan kalian bahas di dalam konten. Carilah ide yang unik dan menarik, bebaskan pikiran kalian sampai menemukan hal yang out of the box dan bisa menjadi ciri khas kontenmu. Setelah itu, realisasikan saat itu juga! Jangan menunda besok! Karena semua berawal dari #mulaiajadulu betul kan? 

Membuat Rate Card untuk KOL

Kontenmu viral dan media sosialmu mulai dikenal banyak orang. Banyak pengunjung dan pengikut baru yang merasa kontenmu sangat bermanfaat atau menghibur. Nah inilah saatnya kamu membuat rate card sebagai seorang KOL! Memang gampang-gampang susah sih, karena takut kemahalan atau malah kemurahan. Tapi dengan banyak melakukan banyak riset, menentukan rate card ini pasti akan lebih mudah. 

Tingkatkan Engagement dengan Followers

Pengikutmu jangan sampai dianggurin, pengunjungmu jangan diabaikan. Pertahankan engagement yang baik dengan para followers. Saling support sesama KOL juga bisa meningkatkan engagement, perbanyak like, subscribe, comment, save dan juga share. Semakin sering interaksi tersebut, semakin besar nilai Engagement Rate (ER) untuk media sosial kalian.

Cara Meningkatkan Engagement Rate (ER)

Meningkatkan Engagement Rate
Engagement Rate adalah metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat interaksi audiens terhadap konten yang dibuat di platform media sosial. ER dihitung berdasarkan interaksi (like, comment, save dan share) dibandingkan dengan jumlah pengikut atau penonton.

Simak beberapa cara untuk meningkatkan Engagement Rate (ER) di jejaring media sosial :

  1. Membuat Konten yang Menarik : konten yang unik, relevan dan berkualitas tinggi
  2. Visualisasi yang Estetik : gunakan gambar, video atau infografis yang estetik dan proporsional, sehingga pengunjung medsosmu betah berselancar
  3. Berinteraksi dengan Followers : ajaklah interaksi user melalui pertanyaan, survei, atau kontes seperti giveaway atau challenge
  4. Respon Cepat : berikan respon yang cepat pada setiap komentar atau pertanyaan para pengikut
  5. Konsistensi : kunci paling utama ialah konsistensi dalam membuat konten dan berinteraksi dengan pengguna lain, haruslah disiplin dengan jadwal posting yang dibuat

Tips dan Trik Cek Engagement Rate (ER)

Tips Cek Engagement Rate
Dalam digital marketing, penting sekali mengetahui Engagement Rate seorang KOL untuk menentukan seberapa berpengaruh kontennya bagi netizen. Berikut ini tips dan trik mengecek ER supaya lebih efektif dan bisa meningkatkan strategi pemasaran :

  1. Tentukan Tujuan
    Pertama kali tentukan tujuan utama dalam mengukur engagement rate, apakah untuk pemasaran, meningkatkan penjualan, brand awareness, atau ingin meningkatkan interaksi dengan pengikut. 
  2. Periksa Metrik dengan Detail
    Seperti jumlah like, comment, share dan waktu tayang untuk melihat bagaimana audiens berinteraksi dengan konten yang kalian bagikan
  3. Gunakan Alat Analisis yang Tepat
    Gunakan alat analisis sesuai kebutuhan kalian, misalkan pakai bawaan dari media sosial juga bisa. Contoh ada Instagram Insight, Twitter Analytics, Google Analytics, dll.
  4. Menganalisis Engagement Rate
    Setelah mendapatkan data, selanjutnya adalah menganalisa hasil engagement rate. Konten mana yang paling disukai oleh pengikut atau audiens di media sosial. Siapa yang paling sering berinteraksi dengan kalian. Bandingkan ER dari kompetitor untuk melihat performa kalian. Tentukan periode waktu tayang yang paling banyak audiens dengan melihat tren ER.
  5. Perbaiki Personal Branding
    Membuat konten yang berkualitas juga salah satu personal branding. Tapi harus dipikirkan juga bagaimana reaksi audiens terhadap konten. Jika tidak terlalu banyak respon atau interaksi, maka kemungkinan sekali konten tersebut tidak sesuai target atau personal branding kalian kurang kuat. Tingkatkan kredibilitas, misalkan dengan mengubah profil lengkap,  kolaborasi dengan KOL lainnya, dll.

Nilai ER sering sekali ditanyakan oleh perusahaan atau brand sebelum bekerjasama dengan seorang KOL, jadi wajib sekali untuk mengetahui dan mengecek nilai ER secara berkala ya. Selain itu, ER juga dapat mempengaruhi rate card seorang KOL, semakin tinggi ER maka semakin besar fee yang seharusnya didapatkan.

Buat kalian yang bingung menghitung rate card, ingin mengetahui lebih detail tentang Engagement Rate dan hal lainnya yang berhubungan dengan dunia KOL dan perkontenan. Yuk kenalan dulu sama platform KOL.ID disini! 

Sekilas tentang KOL.ID

KOL ID merupakan suatu platform marketing technology yang menyediakan solusi lengkap terintegrasi untuk semua kebutuhan pemasaran KOL di Instagram, TikTok, dan YouTube.

Kalian juga bisa mencoba beberapa fitur layanan yang bisa diakses secara gratis di platform KOL.ID ini lho, seperti :

  • Membuat MoU otomatis
  • Cek ER KOL TikTok, Instagram dan YouTube
  • Download video dari TikTok, Instagram dan YouTube
  • Kamus KOL (istilah-istilah seputar KOL dan konten)

Platform ini dibuat bukan hanya sebagai layanan marketing saja, tapi juga menyediakan informasi secara detail untuk menambah wawasan pembaca dalam hal perkontenan. Jadi walaupun kalian KOL pemula, bisa lho belajar semuanya dari sini.

Nah gimana? Tertarik menekuni karier sebagai content creator dan menjadi KOL profesional? Siapa tahu disini lah ladang rejekimu berlimpah ruah. Kalian juga bisa mendapatkan benefit sebagai seorang KOL, mulai dari pengalaman baru, networking ke perusahaan besar, kenal dan bertemu dengan KOL lain, ilmu baru yang membuat kita semakin berkembang, kesempatan cobain produk-produk sample, atau visit gratis ke event tertentu, dan yang pastinya cuan ngalir terus-menerus.

Maju terus content creator dan KOL di seluruh Indonesia!

Tantangan dalam Produksi Opera di Era Modern

Produksi Opera di Era Modern
Produksi opera telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya seni selama berabad-abad. Namun, di era modern, industri opera menghadapi sejumlah tantangan yang unik. Mulai dari penurunan minat masyarakat, biaya produksi yang tinggi, hingga adaptasi teknologi, setiap tantangan memerlukan solusi kreatif agar seni opera tetap relevan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang produksi opera, Anda bisa mengunjungi www.mnconcertopera.org.

Penurunan Minat Generasi Muda

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri opera adalah penurunan minat dari generasi muda. Opera sering kali dianggap sebagai seni yang kuno atau tidak relevan bagi gaya hidup modern. Dengan dominasi media sosial dan konten digital yang instan, opera harus berjuang keras untuk menarik perhatian audiens muda yang lebih tertarik pada hiburan cepat dan visual.

Penyelenggara opera perlu mengembangkan strategi yang dapat menjangkau generasi muda. Misalnya, menawarkan tiket dengan harga terjangkau, menyelenggarakan pertunjukan di tempat yang lebih informal, atau menciptakan pengalaman interaktif yang memanfaatkan teknologi realitas virtual (VR).

Biaya Produksi yang Tinggi

Produksi opera membutuhkan investasi besar. Dari penyewaan gedung teater, kostum yang mewah, dekorasi panggung, hingga bayaran untuk penyanyi dan musisi profesional, semuanya memerlukan biaya yang signifikan. Selain itu, sponsor dan pendanaan sering kali menjadi tantangan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa organisasi opera mulai mencari cara untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi canggih, seperti proyeksi digital untuk menggantikan latar panggung fisik, atau mengadakan pertunjukan opera dalam skala yang lebih kecil tetapi tetap berkelas.

Adaptasi Teknologi

Teknologi modern memberikan peluang besar, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi produksi opera. Di satu sisi, teknologi dapat meningkatkan pengalaman penonton, misalnya dengan menggunakan efek visual yang menakjubkan, pencahayaan dinamis, dan suara surround. Namun, di sisi lain, integrasi teknologi memerlukan biaya tambahan dan keterampilan teknis yang mendalam.

Sebagai contoh, beberapa produksi opera mulai memanfaatkan teknologi streaming untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Meskipun ini membuka pintu bagi mereka yang sebelumnya tidak dapat menghadiri pertunjukan secara langsung, ada tantangan untuk menjaga kualitas produksi saat disiarkan secara digital. Hal ini termasuk memastikan audio dan visual tetap sesuai dengan standar tinggi yang diharapkan dari opera tradisional.

Persaingan dengan Bentuk Hiburan Lain

Di era modern, opera harus bersaing dengan berbagai bentuk hiburan lain seperti konser musik populer, film, dan serial televisi. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, menarik perhatian audiens menjadi semakin sulit. Opera perlu menemukan cara untuk menawarkan nilai tambah yang unik dibandingkan dengan hiburan lainnya.

Beberapa produsen opera mencoba mengintegrasikan elemen-elemen dari seni modern, seperti kolaborasi dengan seniman visual atau memasukkan elemen cerita yang relevan dengan isu-isu kontemporer. Langkah ini dapat menarik perhatian audiens baru sekaligus memperluas daya tarik opera.

Kesulitan Mencari Talenta Baru

Salah satu tantangan lain dalam produksi opera adalah kesulitan mencari talenta baru. Menjadi penyanyi opera membutuhkan pelatihan bertahun-tahun, dedikasi tinggi, dan keahlian teknis yang luar biasa. Sayangnya, semakin sedikit orang yang memilih jalur karier ini karena tantangan ekonomi dan kurangnya minat pada genre musik klasik.

Untuk mengatasi hal ini, beberapa institusi seni dan sekolah musik mulai menawarkan beasiswa dan program pelatihan yang dirancang untuk menarik calon penyanyi muda. Selain itu, program mentoring oleh penyanyi opera profesional dapat menjadi cara efektif untuk mengembangkan talenta baru.

Perubahan Preferensi Penonton

Preferensi penonton modern juga telah berubah seiring waktu. Banyak penonton yang menginginkan pengalaman yang lebih santai dan kurang formal dibandingkan dengan opera tradisional. Hal ini memaksa produsen opera untuk memikirkan kembali cara mereka menyelenggarakan pertunjukan.

Misalnya, beberapa produksi mulai menawarkan pertunjukan outdoor atau di tempat yang tidak biasa, seperti museum atau ruang publik. Selain itu, menciptakan konsep "opera pop-up" yang hanya berlangsung dalam durasi singkat juga menjadi cara untuk menarik perhatian penonton baru.

Solusi dan Inovasi untuk Masa Depan Opera

Untuk menghadapi semua tantangan ini, industri opera perlu terus berinovasi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  1. Kolaborasi Antar-Seni: Menggabungkan opera dengan seni lain, seperti tari, seni rupa, atau teater modern, untuk menciptakan pengalaman yang segar dan menarik.
  2. Memanfaatkan Media Sosial: Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dapat digunakan untuk memperkenalkan opera kepada audiens yang lebih muda. Konten pendek yang kreatif dapat membantu mendemokratisasi seni ini.
  3. Mengutamakan Edukasi: Program edukasi tentang opera di sekolah-sekolah dan komunitas dapat membantu memperkenalkan seni ini kepada generasi baru.
  4. Inklusi dan Keragaman: Membuka ruang bagi cerita dan budaya yang lebih beragam dapat memperluas daya tarik opera di era globalisasi.
  5. Teknologi Immersif: Pemanfaatan teknologi seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dapat menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton.

Kesimpulan

Produksi opera di era modern menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi kreatif dan inovatif. Dengan menggabungkan tradisi dengan teknologi modern, opera dapat tetap relevan dan menarik bagi audiens masa kini. Langkah-langkah seperti menjangkau generasi muda, mengadaptasi teknologi, dan menciptakan pengalaman yang inklusif dapat membantu seni opera bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.


Eksperimen Sains Mini Laboratorium Bersama Si Kecil

Eksperimen Sains Mini Laboratorium
Halo, pembaca setia! Kali ini saya kembali dengan konten bermain bersama Asiy. Nah tema bermain kami yaitu eksperimen sains mini laboratorium. Kira-kira kami buat apa aja yah di eksperimen kali ini?

Sebelumnya saya mohon maaf kalau ada beberapa foto dan video yang ke skip disini yaa, karena emang se-riweuh itu gaesss bereksperimen sama si bocil. Tapi saya bakal kasih detail resep/racikan, alat + bahan, dan cara melakukannya.

Situasi eksperimen hectic dan berantakan
Awalnya ibuk terinspirasi dari video TikTok, kebetulan juga Asiy pas dapet jatah screentime (5 menit per hari), kami melihat bersama-sama sebuah video eksperimen anak TK. Asiy pun ikut penasaran dan bilang ingin membuatnya sendiri. Dari sore sampai malam selalu cerita ke ibuk tentang eksperimen blubuk-blubuk lava yang dilihatnya tadi. Seru katanya! Yaps, pas banget besok hari Minggu dan libur. Saya pun mengajak Asiy ke minimarket terdekat untuk membeli beberapa bahan yang diperlukan.

Sebenarnya beberapa bahan sudah tersedia di rumah sih, jadi kami cuma membeli sebagian yang kurang-kurang saja. Berikut ini daftar belanjaan kami di minimarket yaah :

  • Pewarna Makanan (Biru, Hijau, Kuning Muda) 3pc x @Rp 4.000 = Rp 12.000
  • Cuka Makan 2pc x @Rp 2.200 = Rp 4.400
  • Soda Kue "Cendrawasih" 4pc x @Rp 1.500 = Rp 6.000
  • Segar Dingin C-1000 @24pc = Rp 19.200 (beli satuan hanya Rp 800 saja)
  • Minyak goreng 'Minyak Kita' 1L = Rp 17.000

Total belanjaan kami yaitu sekitar Rp 58.600 saja lho, dan semua bahan ini bisa digunakan untuk eksperimen sains berkali-kali dengan berbagai macam ide lainnya. Selain itu alat-alat yang diperlukan bisa menggunakan yang ada di dapur bunda kok, jadi ide bermain ini tetap simple dan praktis, bisa dilakukan oleh siapapun.

Alat dan Bahan Eksperimen Sains
Nah apa aja sih detail yang harus dipersiapkan untuk eksperimen sains ini? Dan eksperimen apa saja yang kami lakukan di mini laboratorium buatan ibuk? Yuks cek detailnya di bawah ini yaa 👇

1| HUJAN WARNA-WARNI 🌈

Eksperimen ini menjelaskan tentang gaya gravitasi yaitu gaya tarik menarik sebuah benda menuju ke pusat bumi. Benda yang lebih berat akan menuju ke pusat bumi lebih cepat.

Jika ada gelembung air warna-warni yang terjebak di dalam minyak, jika dicampurkan ke dalam air murni, gelembung warna-warni akan turun bercampur dengan air murni seperti hujan rintik, sedangkan minyak akan tetap berada di atas.

Hal tersebut dikarenakan massa jenis air yang lebih besar dibandingkan minyak goreng. Sehingga air warna-warni (massa jenisnya sama dengan air murni) akan jatuh turun menyatu dengan air di bawahnya.

Eksperimen Hujan Warna-warni
Alat & Bahan :

  • Botol bening 250mL (bentuk bebas) = 1pc
  • Gelas kecil = 1pc
  • Alat pengaduk (sendok/stik/sumpit) = 1pc
  • Corong plastik (jika diperlukan)
  • Minyak goreng 50mL
  • Air 150mL
  • Pewarna Makanan, bisa 1 warna (3 tetes) atau 3 warna (masing-masing 1 tetes)

Cara membuat :

  1. Tuangkan minyak goreng 50mL ke dalam gelas kecil
  2. Berikan pewarna makanan, untuk ukuran kecil cukup 3 tetes saja ya, biar tidak gagal warnanya
  3. Aduk/kocok lepas dengan stik supaya buliran warnanya menyebar di dalam minyak (tidak mungkin menyatu ya, karena beda massa jenisnya)
  4. Siapkan air bening 150mL di dalam botol
  5. Tuangkan minyak yang sudah tercampur pewarna ke dalam botol dengan pelan-pelan dan hati-hati. Opsi supaya lebih rapi dan aman, bisa dibantu dengan corong plastik ya temans
  6. Amati buliran warna-warni yang perlahan turun dan air yang bening akan berubah warna

2| ERUPSI GUNUNG API 🌋

Eksperimen sains untuk simulasi letusan/erupsi gunung api dengan bahan-bahan sederhana. Soda kue (sodium bikarbonat) jika diberikan cuka (asal lemah) akan membentuk karbon dioksida yang berupa gas.

Dengan adanya sabun cair, saat tercampur cairan cuka maka akan terbentuk gelembung kecil sabun yang naik ke atas menyerupai lava gunung api. Semakin banyak karbon dioksida, semakin besar tekanannnya, maka semakin banyak lava yang dihasilkan dan tambah besar pula erupsinya.

Eksperimen Erupsi Gunung Api
Alat & Bahan :

  • Botol bekas larutan penyegar @200mL = 1pc
  • Kertas, gunting dan solasi
  • Nampan/piring datar = 1pc
  • Alat pengaduk (stik/sumpit)
  • Soda kue = 1pc
  • Pewarna makanan 3 tetes (bisa warna merah karena paling mirip lava)
  • Sabun cuci piring/shampo = 3 pump
  • Cuka makan = 1pc

Cara membuat : 

  1. Buatlah pola kerucut dengan kertas dan rekatkan menggunakan solasi di ujungnya
  2. Cetak ujung atas dan dasar botol, sesuaikan ukuran tingginya pada kerucut kertas, lalu gunting dan sesuaikan
  3. Letakkan botol di tengah nampan, tutup menggunakan kertas dengan pola kerucut tadi dan atur posisi sampai bisa berdiri tegak tanpa dipegang ataupun disangga
  4. Masukkan soda kue sekitar 1/3 bungkus
  5. Masukkan sabun cuci piring 3 pump (1 sdm)
  6. Berikan pewarna makanan 3 tetes, boleh pilih warna apa saja, atau warna merah supaya mirip dengan lava gunung api
  7. Aduk perlahan sampai berubah warnanya (opsional/boleh di skip)
  8. Kemudian tuangkan cuka makanan dengan pelan-pelan, dan tunggu keajaiban terjadi
  9. Perlahan-lahan lava yang berupa gelembung sabun lembut itu akan naik dan keluar dari ujung kerucut seperti erupsi gunung api

3| LAVA DI DALAM AIR ❤‍🔥

Eksperimen lava di dalam air dapat menunjukkan hubungaan antara hukum Archimedes dan pergerakan konveksi. Gelembung gas yang dihasilkan dari bubuk effervescent akan mengangkat air ke permukaan, persebaran gelembung gas tersebut membuat air bergerak-gerak seperti gelombang. Gelembung gas ini menempel pada air yang berwarna, sehingga gelembung warna tersebut naik ke atas permukaan.

Eksperimen Lava di dalam Air
Alat & Bahan :

  • Botol bekas 250mL
  • Gelas kecil
  • Alat pengaduk (sendok/stik/sumpit)
  • Minyak goreng 50mL
  • Air 150mL
  • Pewarna makanan, warna merah 2 tetes
  • Segar dingin C-1000 1 sachet atau CDR 1 tablet (tipe effervescent)

Cara membuat : 

  1. Buatlah larutan merah di gelas kecil menggunakan air dan pewarna makanan (cukup 2 tetes saja), lalu aduk sampai rata
  2. Masukkan effervescent ke dalam botol kosong (disini saya pakai model bubuk dari Segar Dingin C-1000, harga lebih murah tapi fungsinya tetap sama, kalau mau pakai tablet juga boleh kok)
  3. Tuangkan minyak sebanyak 50-75mL ke dalam botol yang sudah terisi bubuk effervescent tadi
  4. Masukkan larutan merah dari gelas kecil ke dalam botol yang berisi bubuk + minyak
  5. Larutan merah akan turun di bagian bawah dan mengaktifkan bubuk effervescent sampai keluar gelembung gas naik ke permukaan

Kegiatan eksperimen ini bisa dibilang ramah banget di kantong bunda-bundi lho, meskipun begitu anak tetap happy karena bisa learning by doing bersama ibuk di rumah.

Begitulah cerita kerandoman Asiy dan Ibuk di siang bolong. Ya meski sempat ada gagalnya juga gara-gara salah racikan, maklum kan baru trial & error, kalau Asiy mah seneng-seneng aja, ibunya yang bingung dan harus segera cari solusi. Tapi gapapa, Asiy kelihatan antusias banget, bahkan penasaran sampai berkali-kali dipraktekkan. Sehabis tidur siang, baru bangun pun masih kepikiran dan kami pun bereksperimen lagi. MasyaAllah.

Eksperimen Sains Asiy
Meskipun secara teori eksperimen ini belum cocok diajarkan ke anak kecil setara PAUD/TK, tapi kebahagiaan dan rasa ingin tahunya akan terpenuhi dengan bermain hal-hal baru seperti ini lho. Apalagi ide permainan mini laboratorium ini juga bisa mengasah kreativitas serta kemampuan problem solving si kecil sejak usia dini. Yuks dukung terus perkembangan anak dengan berbagai macam kegiatan yang bisa membangkitkan rasa penasarannya, salah satunya dengan eksperimen sains seperti ini bund 😍
Salam kreasi, 
Anggie Ghiaz

Sejarah Golf : Dari St Andrews Hingga Olahraga Global

Sejarah Golf Dunia
Golf adalah salah satu olahraga yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan tradisi. Dari awal kemunculannya di dataran Skotlandia hingga menjadi olahraga global yang populer, golf telah mengalami banyak transformasi. Jika Anda tertarik mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan golf, kunjungi www.wegoblogger31.com untuk informasi menarik lainnya.

Awal Mula Golf di Skotlandia

Asal mula golf sering dikaitkan dengan St Andrews, sebuah kota kecil di Skotlandia yang dianggap sebagai tempat lahirnya olahraga ini. Permainan yang menyerupai golf sudah dimainkan sejak abad ke-15, di mana orang-orang menggunakan tongkat kayu untuk memukul bola ke dalam lubang yang dibuat di tanah.

Pada tahun 1457, golf sempat dilarang oleh Raja James II dari Skotlandia karena dianggap mengganggu latihan memanah, yang pada saat itu dianggap lebih penting untuk pertahanan kerajaan. Namun, larangan ini tidak berlangsung lama karena permainan ini terus mendapatkan popularitas di kalangan bangsawan Skotlandia.

St Andrews : Rumah Golf Dunia

St Andrews menjadi ikon penting dalam sejarah golf. Kota ini adalah rumah bagi St Andrews Links, lapangan golf tertua di dunia. Didirikan pada tahun 1552, lapangan ini menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh para penggemar golf dari seluruh dunia.

Pada tahun 1764, St Andrews juga memainkan peran penting dalam standarisasi permainan golf. Mereka mengurangi jumlah hole di lapangan dari 22 menjadi 18, yang kemudian menjadi standar internasional untuk jumlah hole dalam sebuah lapangan golf.

Golf menjadi olahraga modern

Perkembangan Golf Menjadi Olahraga Modern

Golf modern seperti yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada abad ke-18 dan ke-19. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam evolusi olahraga ini:

  1. Pendirian Klub Golf: Klub golf pertama, The Honourable Company of Edinburgh Golfers, didirikan pada tahun 1744 di Edinburgh, Skotlandia.
  2. Peraturan Tertulis: Peraturan pertama untuk golf disusun oleh klub ini, menciptakan dasar untuk permainan yang lebih terorganisir.
  3. Penyebaran ke Inggris dan Amerika: Pada abad ke-19, golf mulai menyebar ke Inggris dan kemudian ke Amerika Serikat, di mana olahraga ini mendapatkan penggemar baru.

Turnamen Golf Bergengsi

Golf juga dikenal dengan turnamen-turnamennya yang bergengsi. Beberapa di antaranya adalah:

  • The Open Championship: Didirikan pada tahun 1860, ini adalah turnamen golf tertua di dunia.
  • The Masters: Dimulai pada tahun 1934 di Augusta, Amerika Serikat, turnamen ini terkenal dengan tradisi Green Jacket.
  • PGA Championship: Turnamen utama lain yang menarik perhatian para pemain terbaik di dunia.

Turnamen-turnamen ini membantu golf menjadi lebih populer dan menjadikannya olahraga global.

Golf di Era Modern

Saat ini, golf adalah olahraga yang dimainkan dan disukai di seluruh dunia. Perkembangan teknologi telah mengubah cara orang bermain golf. Penggunaan alat seperti simulator golf dan pelacak ayunan membantu pemain meningkatkan keterampilan mereka.

Selain itu, para pegolf profesional seperti Tiger Woods, Rory McIlroy, dan Lydia Ko telah menjadi ikon olahraga ini, menginspirasi generasi baru untuk bermain golf.

Golf sebagai simbol gaya hidup

Golf : Simbol Gaya Hidup dan Komunitas

Selain sebagai olahraga, golf juga dikenal sebagai simbol gaya hidup dan cara membangun jaringan sosial. Banyak pertemuan bisnis dan acara sosial yang berlangsung di lapangan golf. Hal ini menjadikan golf sebagai lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga bagian penting dari budaya modern.

Kesimpulan

Golf memiliki sejarah panjang yang dimulai dari St Andrews di Skotlandia hingga menjadi olahraga global yang digemari oleh jutaan orang. Dari standar permainan yang ditetapkan hingga turnamen-turnamen bergengsi, golf terus berkembang menjadi salah satu olahraga paling prestisius di dunia.

Jika Anda ingin mempelajari lebih banyak tentang golf dan cerita menarik lainnya, kunjungi www.wegoblogger31.com. Nikmati perjalanan Anda menelusuri sejarah dan keindahan olahraga ini!

Referensi :

  • Desain grafis edited by Canva Free
  • Picture edited by Canva Free