Review Sbcskin Gentle Facial Wash For Normal to Dry Skin

Cover Sbcskin Gentle Facial Wash
Halo, beauties! MasyaAllah Tabarakallah udah lama gak bikin review produk kecantikan gara-gara viral produk-produk overclaim di luar sana. Tapi gapapa, markijut! Mari kita lanjut mereview dengan sederhana, meskipun tanpa tes laboratorium seperti dokter-dokter. Yang penting saya mengulas produk dengan modal kejujuran. Romantisasi dunia beauty #eak

Nah sekarang saya mau ngereview produk facial wash dari salah satu brand lokal yang mengusung tema HALAL di Indonesia. Sepertinya belum banyak yang tahu brand ini ya, hmm yuk kenalan dulu aja deh!

Sekilas tentang Sbcskin

Sbcskin merupakan brand skincare dan kosmetik lokal yang mengusung konsep basic dan comfort skincare. Brand ini diusung oleh seorang akhwat selebgram, teh @restianasabinasofwan dengan pengikut 24ribuan di Instagram.

Sebelumnya Sbcskin dikenal dengan nama SO Beauty Care yang sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun sejak 2013 silam. Hingga akhirnya pada awal tahun 2019 Sbcskin melakukan rebranding dan mengganti nama menjadi Sbcskin seperti sekarang ini. Sbcskin juga melakukan perubahan konsep dan positioning dengan mengusung konsep dan formulasi low irritant formula dan sensitive skin friendly

Produk Sbcskin ini diformulasikan dengan bahan-bahan yang nyaman di kulit, sehingga bisa dipakai semua perempuan mulai dari remaja hingga dewasa, dan bumil maupun busui.

Jadi sebenarnya Sbcskin mengeluarkan banyak sekali paket perawatan kulit wajah, badan dan ada perawatan khusus untuk bibir serta kuku juga. Bisa dibeli dengan harga bundling, sepaket atau juga satuan saja lho.

Nah kali ini saya mau review salah satu produknya, semoga bisa bermanfaat buat siapapun yang mampir kesini yaa.

Sbcskin Gentle Facial Wash For Normal to Dry Skin

Review Sbcskin Gentle Facial Wash
Sabun pembersih wajah dengan gentle surfaktan untuk membersihkan kotoran, sisa make-up dan minyak, serta untuk merawat barrier kulit. Sabun ini bisa digunakan untuk semua kondisi kulit terutama normal to dry dan untuk kulit sensitif sekalipun. 

Packaging

Produk ini dikemas dalam botol tabung berbahan plastik berisi 100mL cairan sabun. Untuk bagian bawahnya bening translusen, sedangkan tutupnya warna putih. Yang saya suka dari kemasannya ini desain yang cukup simple, minimalis, meski hanya berbahan plastik tapi tetap terkesan mewah dan kokoh (gak gampang mleyot).

Packaging Sbcskin Gentle Facial Wash
Genggamannya juga enak di tangan, tidak mudah merosot karena bahan tabungnya doff, ukurannya termasuk travel friendly, mudah dibawa dan gak makan tempat. Aplikatornya berupa lubang diujung botol, meski bahannya kuat/keras, tapi cairan sabunnya masih mudah dikeluarkan hanya dengan menekan botol sesuai genggaman.

Ingredients

Aqua, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Benzoate, Sodium Laurylglucosides Hydroxypropylsulfonate, Aloe Barbadensis Leaf Extract, PEG-120 Methyl Glucose Dioleate, Hamamelis Virginiana Extract, Methylparaben, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Farnesol, Linalool.

Note : no SLS/SLES & fragrance

Ingredients Sbcskin Gentle Facial Wash
Dari detail bahan-bahan di atas, sayang sekali saya menemukan turunan paraben di dalamnya. But it's okay asalkan tidak berpengaruh signifikan ke kulit, InsyaAllah wajah saya masih bisa menerima.

Fragrance & Texture

Buat kalian yang sensitif sama wewangian parfum di produk kosmetik, nah berikan applause pada produk ini yang alhamdulillah tidak tercium wewangian aneh-aneh. Menurut saya wanginya tuh soft banget masih bersahabat di hidung.

Texture Sbcskin Gentle Facial Wash
Kalau untuk teksturnya kental lebih ke cair, saat digosok dengan air, busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak tapi cukup untuk mencuci wajah penuh. Busanya pun lembut dan terasa kesat di wajah.

First Impression

Mau bersyukur dulu dikasih kesempatan cobain produk yang bisa dibilang setara untuk orang kelas menengah ke atas. Beneran deh, produk halal, harga sultan. Karena menurut saya ini kesempatan yang tidak mudah datang begitu aja, mengingat saya adalah pecinta 'sabun muka murah' ya. Hehe

Tapi kemudian Allah berkata "cobalah" sehingga dititipkanlah seonggok rejeki melalui hambanya untuk disalurkan pada hambanya yang lain. Baiklah langsung aja, mumpung ada rejeki akhirnya teramini juga dapat produk facial wash ini disaat stok di rumah sudah habis.

Seperti biasa sebelum mencuci muka, saya tidak lupa untuk double cleansing terlebih dahulu, setelah itu dicuci lagi dengan facial wash ini. Emang sabunnya agak terasa licin, tapi masih aman dan nyaman banget di muka.

The moment of truth adalah ketika wajah selesai dibilas. Menurut saya hasilnya bikin wajah makin kesat, tapi nggak bikin kering lho ya, tetap lembab, sangat lembut dan yang paling penting nih, gak bikin ketarik. Sesuai dengan klaimnya, memang tekstur seperti ini sangat cocok untuk tipe kulit normal to dry seperti saya, jadi produk ini beneran gentle ya teman-teman. Terbukti ketika setelah bilas, untuk area-area tertentu seperti dekat bibir, cuping hidung, dan dahi gak ada rasa ketarik sama sekali.

Kebetulan saya juga beberapa kali mencoba cuci muka tanpa proses double cleansing dulu, padahal sebelumnya saya full pakai sunscreen ditambah foundie tebal, tapi hasilnya beneran bikin kaget sih.

Setelah cuci muka pakai facial wash ini, nunggu agak kering bentar, saya coba pakai micellar water buat ngetes apa masih ada sisa-sisa foundie yang belum keangkat bersih? Eh nggak taunya kondisi kapas saya masih bersih total, bahkan setitik noda pun nggak ada.

Real Testimoni Sbcskin Facial Wash
Buat kalian yang punya budget lebih untuk skincare-an bisa nih dicoba paket dari Sbcskin Official ini, atau kalau mau "coba dulu aja" sih bisa banget kayak saya diawali dengan cobain produk facial wash-nya dulu. Hehe

Overall pemakaian, saya suka dengan experience yang dirasakan saat mencuci muka dengan sabun ini. Nggak ada minusnya sama sekali sih buat kulit kering saya ini. Tapi emang cuma satu hal yang bikin saya worry, yaps, harganya yang lumayan euy. 😞 Dari sekian banyak sabun muka saya, cuma ini yang lebih dari 100ribuan. Bahkan sepertinya sejauh ini sabun muka saya belum pernah ada yang menginjak angka 50ribuan deh. Baru ini banget. Wkwk

Eits tapi untuk satu produk facial wash ini bener-bener cukup hemat juga dari segi lifetime-nya, untuk pemakaian rutin 1pc bisa dipakai sekitar 3-4 bulanan lho. Jadi meski harganya yang lumayan itu, tetap bisa on-budget karena dipakainya awet banget, bisa berbulan-bulan.

Hmm tapi kalau ditanya mau repeat pakai sepaket skincare ini apa nggak? Jawaban saya belum dulu ya, karena masih banyak banget skincare yang mau saya cobain. Ya punten, mohon maaf, kan emang tugasnya ngereview begini nih, nggak bisa setia sama 1 produk aja. Hihi

Like :

  • Tekstur sangat lembut
  • Bersih tanpa residu
  • Gak bikin kering/ketarik

Dislike :

  • Harganya 'kurang' affordable
Sekian konten review kali ini, sampai jumpa di review-review selanjutnya. Psstt, masih banyak draft yang belum ke publish tentang skincare-an begini nih. Tungguin yaa. 🙏

Sbcskin Gentle Facial Wash For Normal to Dry Skin - 100ml
Price : IDR 159.000/PC
Beli di Instagram : @sbcskin.jogja.purbalingga

One Day Trip - Perpisahan Team 113 ke Kebun Binatang Surabaya

Family Trip 113 ke Kebun Binatang Surabaya
Hari itu sekitar pertengahan bulan Agustus, tiba-tiba ada sebuah pesan di grup kerjaan yang rasa-rasanya seperti disambar petir. Padahal seharian itu kami nano-nano happy, lagi mode serius kerja, heboh update gosip, haha hihi hal se-random apapun dibahas. Muncul pesan dari salah satu member, kurang lebih pesannya seperti ini :

🧕 : "Bismillah, hari ini aku sudah ngajukan resign"

Beuhh, bagaikan disambar petir, kami bertiga yang tidak diberi aba-aba ini cuma bisa bengong di rumah masing-masing, jadi kayak "serius nih? ngeprank deh kayaknya, bercanda bukan sih?" karena saking seringnya kami guyon ekstrem sampai hal-hal seserius ini kami anggap bercandaan juga. Tapi ternyata beneran guys, rekan kerja yang sudah saya anggap seperti kakak dan mentor selama di sini sudah memutuskan untuk pergi, memulai lembaran hidup yang baru. Mbak Tya nama panggilannya. Karena dari kami berempat bocah-bocah penghuni grup, memang Mbak Tya lah yang paling senior.

Eh lupa, belom cerita soal grup 113 ya? Jadi grup ini awalnya dibuat untuk koordinasi antara admin dan gudang divisi maintenance di tempat kerja kami. Nggak lama saya dipindah ke divisi lain, tapi masih dalam lingkup maintenance juga, bagian pembelian/belanja sparepart kebutuhan maintenance & tooling. Jadi tambahlah anggota baru : purchasing, admin dan gudang. Waktu itu isinya ada saya, Mbak Tya, Bima dan Eka.

Formasi grup saat itu emang bener-bener yang best of the best, ter-klop dibanding formasi sebelumnya (yang dulu hilang tumbuh silih berganti). Terlena dengan kondisi yang haha hihi itu, tiba-tiba kami dikejutkan oleh berita resign dari Mbak Tya. Tapi seperti yang sudah-sudah, better go now than never kan ya. Mungkin ini waktu yang tepat melepaskan senior kami. Ceilah. Halo Mbak Ty (siapa tau orangnya mampir di cerita melow ini). Hehe

Terus kenapa kok namanya 113? Iya ibaratnya kami grup emergency yang siap sedia kapanpun dan dimanapun menghadapi keluhan dan kerusakan di area kerja, jobdesc utama kami adalah melayani produksi dengan sepenuh hati. Lalu sibuk berkeluh kesah sambil guyon waton di grup whatsapp, eh tetap harus profesional ya, meskipun isinya guyon, tapi isinya juga bakal serius kalau udah bahas kerjaan. Kami hadapi semua huru hara dengan senyuman tapi bentar sambil makan dulu. Ya kurang lebih begitulah konsepnya. 

Nah buat kenang-kenangan bersama Mbak Tya kami pun ingin merealisasikan wacana grup yang sudah hampir 3 tahun terbengkalai. Mulai dari saya belum hamil, sampai sekarang punya anak usia 3 tahun belum terlaksana sama sekali. Yaitu jalan-jalan bersama walau sekedar makan di all you can eat atau nginep BBQ-an di villa. 

Karena satu dan lain hal, masalah izin serta jarak tempuh yang kurang mendukung, kami pun memutuskan untuk main di lokasi yang dekat-dekat saja. Terutama yang kids friendly ya karena mau ngajak Asiy juga. Akhirnya kami memutuskan untuk rekreasi ke Kebun Binatang Surabaya (Surabaya Zoo).

Jadi setelah dari Taman Safari bulan September lalu, minggu depannya kami jalan-jalan ke Kebun Binatang Surabaya. Yeay, sepertinya tiap minggu sibuk rekreasi deh! Proses keberangkatan dimulai dari rumah masing-masing, bebas mau naik apa saja, hanya ditentukan kapan dan dimana titik kumpulnya, estimasi sekitar jam 07.00 WIB di dekat loket tiket depan KBS. Waktu itu saya pilih untuk berangkat menggunakan kereta dari Stasiun Mojokerto, karena kebetulan Asiy juga ingin naik kereta lagi dan repeat perjalanan sebelumnya, jadi kan gak terlalu susah juga buat menentukan serta menyesuaikan jadwalnya.

Keberangkatan ke Kebun Binatang Surabaya

Karena sudah ditentukan akan berangkat naik kereta, saya pun langsung booking tiket seperti perjalanan sebelumnya, dengan jadwal keberangkatan yang sama persis pula. Sebenarnya biar gak perlu mikir ngatur waktunya aja sih, jadi tinggal repeat persiapannya. Kami semua sepakat untuk berangkat di hari Minggu, 29 September 2024. Asiy pun dengan semangat menyambut hari ini meskipun paginya agak mager karena masih ngantuk.

Pagi ini kami awali dengan grubag-grubug gedebug lumayan hectic banget, kami takut ketinggalan kereta karena entah kurang briefing apa gimana, persiapan Asiy sungguh singkat sekali efek bangunnya kesiangan. Yaaa nggak kesiangan banget sih, masih jam 05.00 juga, tapi Alhamdulillah kami sampai di Stasiun Mojokerto mepet dengan keberangkatan Kereta Api Dhoho jam 05.43 WIB.

Hampir saja ketinggalan kereta, tapi untungnya sekitar 2-3 menit sebelumnya kami sudah sampai dan langsung naik ke peron dengan kereta tujuan Surabaya. Menikmati perjalanan sampai turun ke Stasiun Wonokromo dan lanjut naik GoCar dengan harga yang murce cuma 0 rupiah alias gratis. Rejeki anak sholehah yeay, kebetulan dapet promo GoCar Hemat entah pakai voucher apa waktu itu. Hehe

Seperti biasa karena kami datang cukup pagi, sampai sana masih sepi pengunjung, bahkan loket tiket dan gerbang pintu masuk KBS belum dibuka. Kami bertiga (saya, Asiy dan Mama) duduk-duduk di kursi depan, sambil menunggu yang lainnya merapat. Sebelum itu saya mengajak Asiy berfoto di depan patung putih Hiu & Buaya, ciri khas Kota Surabaya.
Patung Hiu dan Buaya Ciri Khas Surabaya
Sekitar jam set 8 pagi, baru terlihat geng 113 dengan formasi lengkap, sudah ada om Bima, onti Tya dan onti Eka. Kami mulai dari spot paling dekat pintu masuk belakang yaitu di patung komodo dekat area jerapah. Kami sempatkan untuk berfoto sebentar sebelum mulai perjalanan seru hari ini.
Foto Bersama Onti Eka dan Jerapah
Foto bersama Onti Eka dan jerapah
Foto di atas diambil saat menunggu kedatangan tim 113 yang lengkap, kalau gak salah waktu itu masih kurang om Bima yang belum datang. Dan foto itu diambil sama Mbak Tya lho, pas banget karena jerapahnya juga lagi berpose di belakang kita.

Jalan-jalan Bersama dengan Grup 113

Kira-kira menunggu setengah jam, alhasil kami memutuskan untuk mulai menelusuri KBS lebih dulu. Harap maklum, bocil udah tantrum nungguin om Bima yang lama banget. Karena kami ngumpul lewat pintu belakang, perjalanan itu kami mulai duluan langsung motong ke area jerapah dan sekitarnya. Menuju ke area monyet, kudanil dan rusa.

Pas sampai di tengah jalan, muncul juga si om Bima yang sudah ditunggu-tunggu dari tadi. Akhirnya tim 113 formasi lengkap siap menyusuri bonbin. Kami mulai eksplorasi area gajah karena Asiy kepengen lihat Rocky, si bayi gajah yang baru lahir beberapa minggu lalu. Ah lucu banget, kami pun bertemu di arena pertunjukan gajah, ada Rocky dan induknya yang sedang berjalan-jalan sambil dipandu dengan zoo keeper-nya. Sesekali si Rocky menyapa beberapa pengunjung di sekitar dengan suara mungilnya.

Jalan-jalan di Kebun Binatang Surabaya
Padahal waktu itu saya sudah siap sedia membawa magic stroller, tapi entah kenapa Asiy lebih milih digendong ibunya dibanding duduk manja di stroller. Kebetulan barang bawaan saya dan mama lumayan banyak karena kami bawa bekal makan siang dari rumah. Jadi bekal makanan itu kadang ditenteng bersama, kadang juga dinaikkan ke stroller biar gak terlalu berat. Ternyata serempong ini family trip bawa bocil. Untung ada temen-temen kerja yang bisa jadi partner buat nenteng barang bawaan. Hehe
Duduk sejenak di area primata KBS
Karena sudah berjalan terlalu jauh, kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di area primata, ada banyak sekali macam-macam monyet atau kera disini, sekalian Asiy mau lihat salah satu wishlist selain Rocky gajah, yaitu si owa Jawa. Sengaja kami duduk-duduk sebentar sambil makan jajan camilan yang dibawa. Lucunya disini kami kejatuhan rejeki, khususnya Bima sih, kok tiba-tiba kayak basah ya, kami kira gerimis hujan turun, ternyata salah satu monyet yang berkeliaran di atas pohon sedang buang air. Haha untung saja makanan kami sudah diamankan semuanya.

Feeding Time Rusa dan Jerapah + Photobooth

Kami lanjutkan perjalanan menuju ke arena aquarium, walau tidak sempat masuk ke dalamnya sih. Kami pun melewati segerombolan rusa yang ternyata sedang ramai diberi makan oleh pengunjung, karena disini adalah spot feeding rusa. Cukup membayar 25K saja kalian sudah dapat se-toples wortel untuk makanan rusa. 

Feeding rusa di KBS
Asiy pun dengan excited ingin memberikan makan rusa secara langsung, sendirian tanpa bantuan ibu tentunya. Ternyata dia berani juga ya. MasyaAllah, good job, nak!
Feeding rusa di KBS
Setelah berfoto-foto dengan rusa, kami lanjut ke arah kandang buaya sambil duduk beristirahat di depannya. Sudah lumayan agak capek ya gaess, sengaja kami pilih spot di sekitar sini sambil menunggu adik-adik sepupu saya yang rencananya ingin mampir kesini bertemu Asiy. Ada onti Mada, om Bintang dan onti Dila juga. Bayangin pas ngumpul semua bakal seramai apakah rombongan kami ini? Aww tapi seru banget! 
Foto KBS dengan Ular dan Iguana
Karena dirasa sudah cukup duduk manisnya, kami lanjut perjalanan dan berkunjung ke salah satu photobooth hewan, disana kita bisa berfoto sambil berinteraksi dengan hewan, ada iguana dan ular. Ssstt, tenang saja hewan-hewan yang disini sudah jinak semua kok! Kami pun ingin mengabadikan momen jalan-jalan ini, lumayan buat kenang-kenangan dari KBS kan. Hasil fotonya pun lucu sekali, terlihat ekspresi kami yang ketakutan pegang iguana dan ular, terutama kemampuan Bima menjadi pawang ular yang emang sangat meragukan sekali. Semua tergambar jelas dari foto di atas, but the result was so cute. Sampai jadi hiburan pengunjung lain + zoo keeper-nya karena kehebohan kami disini. Haha
Feeding jerapah di KBS
Adik-adik sepupu yang ditunggu tadi akhirnya ngumpul menjadi satu. Satu per satu mereka pun berkenalan juga dengan teman kantor saya, lumayan nambah kenalan kan. Lalu onti Mada pun mengajak Asiy untuk feeding jerapah, dan alhamdulillah semua rombongan bisa ikut karena sudah dibelikan tiketnya sama onti Mada, include all in lho. Terima kasih yaa salah satu onti kesayangan Asiy. 💚
Justru malah core memory Asiy yang paling diingat sampai sekarang adalah momen feeding jerapah bersama onti Mada ini lho. Wah beneran seru banget pas naik ke platform feeding jerapah ramai serombongan begini. Sensasi memberikan makan jerapah dari atas ketinggian dan momen deg-degan geli pas kena lidah geal-geolnya. 👅 Hehe
Nah untuk tiket feeding jerapah ini bisa kalian beli terpisah di booth sebelah area jerapah. Ada di bagian pojok tepat di bawah platform feeding jerapah, tenang gampang banget kok nyarinya, sekali lihat pasti ketemu. Harga tiketnya sekitar 100.000 per paket (bisa untuk 1-5 orang), karena kami ada 9 orang, jadi butuh 2 paket untuk naik 1 rombongan sekaligus.
Family Trip Feeding Jerapah KBS
Ohiya, dalam pembelian 1 paket kami mendapatkan 1 keranjang gemoy yang isinya makanan jerapah (buncis, wortel dan kacang panjang), gantungan kunci boneka jerapah, dan stiker jerapah KBS. Worth it banget sih buat kalian yang datang kesini dengan keluarga besar. Mana dapet souvenir + keranjangnya juga boleh dibawa pulang.
Tak lupa kami pun mengambil foto-foto bersama seluruh rombongan dari atas sini, nah foto begini tuh beneran menggambarkan yang namanya family trip gitu ya. Ngobrol ketawa ketiwi, seru teriak haha hihi, terus ambil foto yang banyak dan selanjutnya? Yaa tinggal capeknya dan pasti laper banget dong. Waktunya makan-makan bersama. Hihi
Makan Siang Piknik di KBS
Bekal makan siang masakan Mama
Seperti yang sudah disebutkan tadi, mama saya sengaja bawa bekal makan siang dari rumah, biar gak perlu jajan terlalu banyak di sana. Menu makan siang saat itu ada rica-rica ceker ayam, oseng kecap mie bihun, lengkap dengan nasi sebakul, ada buah semangka dan pepaya. Hmm sehat sekali bukan? Makan siang kami semakin lengkap karena ada tambahan macam-macam es segar, es krim dan mendoan tempe. Mantap sekali euy. Saat itu kami makan sambil lesehan duduk di paving sekitar taman, jadi makin kerasa kebersamaannya.
Team 113 Full Team Goes to Kebun Binatang Surabaya

Selesai menyantap hidangan dari mama saya, perut pun sudah kenyang. Kami pun memutuskan untuk pulang, sambil berpamitan kami sempatkan untuk berfoto khusus tim 113 + Asiy di sekitar taman KBS sini.

Rombongan kami berpisah satu per satu, om Bintang dan onti Dilla pergi jalan-jalan di sekitar KBS. Selain itu Mbak Tya, Bima dan Eka memutuskan untuk pulang. Sedangkan kami bertiga (saya, Asiy, dan mama) juga pulang lewat jalur bus. Eits ketinggalan tour guide cantik kami, si onti Mada, yang rela mendampingi kami naik Surabaya Bus sampai ke Halte Siwalankerto, dan menunggu kami oper ke Bus TransJatim. Hehe

Alhamdulillah siang panas terik matahari, kami turun dari TransJatim dan langsung memesan gocar ke Stasiun Mojokerto. Loh kenapa? Ya untuk ambil motor kami yang terparkir di sana, kan tadi berangkatnya naik kereta 😅 

Sampai rumah Asiy pun langsung tidur pulas. Eh gak cuma Asiy deh kayaknya, kami semua auto tidur saking capeknya 😴 

Kalau diingat-ingat momen perpisahan kayak gini, rasa-rasanya bakal sedih lagi ya, tapi bukan seperti itulah esensinya. Merangkai sebuah memori itu sama dengan melukis kenangan yang indah, jika kita mengulang memori yang sama, maka dengan sengaja bibir kita tersenyum walaupun hanya di dalam pikiran.

Semoga kita semua dipertemukan lagi dalam kondisi yang lebih baik yaa. Sehat selalu team 113, baik yang formasi sekarang ataupun yang sudah wisuda di luar sana 😊

People come and go, but the memories we shared together will be last forever. See you in another loved story yaa, Mbak Tya. Aamiiin 💚