🧕 : "Bismillah, hari ini aku sudah ngajukan resign"
Beuhh, bagaikan disambar petir, kami bertiga yang tidak diberi aba-aba ini cuma bisa bengong di rumah masing-masing, jadi kayak "serius nih? ngeprank deh kayaknya, bercanda bukan sih?" karena saking seringnya kami guyon ekstrem sampai hal-hal seserius ini kami anggap bercandaan juga. Tapi ternyata beneran guys, rekan kerja yang sudah saya anggap seperti kakak dan mentor selama di sini sudah memutuskan untuk pergi, memulai lembaran hidup yang baru. Mbak Tya nama panggilannya. Karena dari kami berempat bocah-bocah penghuni grup, memang Mbak Tya lah yang paling senior.
Eh lupa, belom cerita soal grup 113 ya? Jadi grup ini awalnya dibuat untuk koordinasi antara admin dan gudang divisi maintenance di tempat kerja kami. Nggak lama saya dipindah ke divisi lain, tapi masih dalam lingkup maintenance juga, bagian pembelian/belanja sparepart kebutuhan maintenance & tooling. Jadi tambahlah anggota baru : purchasing, admin dan gudang. Waktu itu isinya ada saya, Mbak Tya, Bima dan Eka.
Formasi grup saat itu emang bener-bener yang best of the best, ter-klop dibanding formasi sebelumnya (yang dulu hilang tumbuh silih berganti). Terlena dengan kondisi yang haha hihi itu, tiba-tiba kami dikejutkan oleh berita resign dari Mbak Tya. Tapi seperti yang sudah-sudah, better go now than never kan ya. Mungkin ini waktu yang tepat melepaskan senior kami. Ceilah. Halo Mbak Ty (siapa tau orangnya mampir di cerita melow ini). Hehe
Terus kenapa kok namanya 113? Iya ibaratnya kami grup emergency yang siap sedia kapanpun dan dimanapun menghadapi keluhan dan kerusakan di area kerja, jobdesc utama kami adalah melayani produksi dengan sepenuh hati. Lalu sibuk berkeluh kesah sambil guyon waton di grup whatsapp, eh tetap harus profesional ya, meskipun isinya guyon, tapi isinya juga bakal serius kalau udah bahas kerjaan. Kami hadapi semua huru hara dengan senyuman tapi bentar sambil makan dulu. Ya kurang lebih begitulah konsepnya.
Nah buat kenang-kenangan bersama Mbak Tya kami pun ingin merealisasikan wacana grup yang sudah hampir 3 tahun terbengkalai. Mulai dari saya belum hamil, sampai sekarang punya anak usia 3 tahun belum terlaksana sama sekali. Yaitu jalan-jalan bersama walau sekedar makan di all you can eat atau nginep BBQ-an di villa.
Karena satu dan lain hal, masalah izin serta jarak tempuh yang kurang mendukung, kami pun memutuskan untuk main di lokasi yang dekat-dekat saja. Terutama yang kids friendly ya karena mau ngajak Asiy juga. Akhirnya kami memutuskan untuk rekreasi ke Kebun Binatang Surabaya (Surabaya Zoo).
Jadi setelah dari Taman Safari bulan September lalu, minggu depannya kami jalan-jalan ke Kebun Binatang Surabaya. Yeay, sepertinya tiap minggu sibuk rekreasi deh! Proses keberangkatan dimulai dari rumah masing-masing, bebas mau naik apa saja, hanya ditentukan kapan dan dimana titik kumpulnya, estimasi sekitar jam 07.00 WIB di dekat loket tiket depan KBS. Waktu itu saya pilih untuk berangkat menggunakan kereta dari Stasiun Mojokerto, karena kebetulan Asiy juga ingin naik kereta lagi dan repeat perjalanan sebelumnya, jadi kan gak terlalu susah juga buat menentukan serta menyesuaikan jadwalnya.
Keberangkatan ke Kebun Binatang Surabaya
Karena sudah ditentukan akan berangkat naik kereta, saya pun langsung booking tiket seperti perjalanan sebelumnya, dengan jadwal keberangkatan yang sama persis pula. Sebenarnya biar gak perlu mikir ngatur waktunya aja sih, jadi tinggal repeat persiapannya. Kami semua sepakat untuk berangkat di hari Minggu, 29 September 2024. Asiy pun dengan semangat menyambut hari ini meskipun paginya agak mager karena masih ngantuk.
Pagi ini kami awali dengan grubag-grubug gedebug lumayan hectic banget, kami takut ketinggalan kereta karena entah kurang briefing apa gimana, persiapan Asiy sungguh singkat sekali efek bangunnya kesiangan. Yaaa nggak kesiangan banget sih, masih jam 05.00 juga, tapi Alhamdulillah kami sampai di Stasiun Mojokerto mepet dengan keberangkatan Kereta Api Dhoho jam 05.43 WIB.
Hampir saja ketinggalan kereta, tapi untungnya sekitar 2-3 menit sebelumnya kami sudah sampai dan langsung naik ke peron dengan kereta tujuan Surabaya. Menikmati perjalanan sampai turun ke Stasiun Wonokromo dan lanjut naik GoCar dengan harga yang murce cuma 0 rupiah alias gratis. Rejeki anak sholehah yeay, kebetulan dapet promo GoCar Hemat entah pakai voucher apa waktu itu. Hehe
![]() |
Foto bersama Onti Eka dan jerapah |
Jalan-jalan Bersama dengan Grup 113
Kira-kira menunggu setengah jam, alhasil kami memutuskan untuk mulai menelusuri KBS lebih dulu. Harap maklum, bocil udah tantrum nungguin om Bima yang lama banget. Karena kami ngumpul lewat pintu belakang, perjalanan itu kami mulai duluan langsung motong ke area jerapah dan sekitarnya. Menuju ke area monyet, kudanil dan rusa.
Pas sampai di tengah jalan, muncul juga si om Bima yang sudah ditunggu-tunggu dari tadi. Akhirnya tim 113 formasi lengkap siap menyusuri bonbin. Kami mulai eksplorasi area gajah karena Asiy kepengen lihat Rocky, si bayi gajah yang baru lahir beberapa minggu lalu. Ah lucu banget, kami pun bertemu di arena pertunjukan gajah, ada Rocky dan induknya yang sedang berjalan-jalan sambil dipandu dengan zoo keeper-nya. Sesekali si Rocky menyapa beberapa pengunjung di sekitar dengan suara mungilnya.
Feeding Time Rusa dan Jerapah + Photobooth
Kami lanjutkan perjalanan menuju ke arena aquarium, walau tidak sempat masuk ke dalamnya sih. Kami pun melewati segerombolan rusa yang ternyata sedang ramai diberi makan oleh pengunjung, karena disini adalah spot feeding rusa. Cukup membayar 25K saja kalian sudah dapat se-toples wortel untuk makanan rusa.
![]() |
Bekal makan siang masakan Mama |
Selesai menyantap hidangan dari mama saya, perut pun sudah kenyang. Kami pun memutuskan untuk pulang, sambil berpamitan kami sempatkan untuk berfoto khusus tim 113 + Asiy di sekitar taman KBS sini.
Rombongan kami berpisah satu per satu, om Bintang dan onti Dilla pergi jalan-jalan di sekitar KBS. Selain itu Mbak Tya, Bima dan Eka memutuskan untuk pulang. Sedangkan kami bertiga (saya, Asiy, dan mama) juga pulang lewat jalur bus. Eits ketinggalan tour guide cantik kami, si onti Mada, yang rela mendampingi kami naik Surabaya Bus sampai ke Halte Siwalankerto, dan menunggu kami oper ke Bus TransJatim. Hehe
Alhamdulillah siang panas terik matahari, kami turun dari TransJatim dan langsung memesan gocar ke Stasiun Mojokerto. Loh kenapa? Ya untuk ambil motor kami yang terparkir di sana, kan tadi berangkatnya naik kereta 😅
Sampai rumah Asiy pun langsung tidur pulas. Eh gak cuma Asiy deh kayaknya, kami semua auto tidur saking capeknya 😴
Kalau diingat-ingat momen perpisahan kayak gini, rasa-rasanya bakal sedih lagi ya, tapi bukan seperti itulah esensinya. Merangkai sebuah memori itu sama dengan melukis kenangan yang indah, jika kita mengulang memori yang sama, maka dengan sengaja bibir kita tersenyum walaupun hanya di dalam pikiran.
Semoga kita semua dipertemukan lagi dalam kondisi yang lebih baik yaa. Sehat selalu team 113, baik yang formasi sekarang ataupun yang sudah wisuda di luar sana 😊
People come and go, but the memories we shared together will be last forever. See you in another loved story yaa, Mbak Tya. Aamiiin 💚
Tidak ada komentar
Posting Komentar