Apakah yang saya sampaikan di beberapa tulisan yang sudah-sudah ini bakal menyesatkan pembaca? Atau menipu pengguna produk tersebur? Padahal niat saya InsyaAllah tulus ingin menyampaikan apa yang saya rasakan selama memakai produk itu.
Jujurly, sebenarnya sedih juga karena banyaknya keterbatasan, saya pun tidak bisa mengecek sampai ke ranah laboratorium seperti dokter-dokter di luar sana. Namun, saya juga tidak ingin korban-korban overclaim semakin banyak, sebagai konsumen kita harus semakin jeli dan pintar dalam memilih apa yang akan dipakai, khususnya untuk kulit wajah sebagai pusat perhatian utama seorang wanita.
Pasti ada juga para beauty influencer, reviewer atau KOL di luar sana yang punya pemikiran sama dengan saya. Apakah yang kami review sebelum-sebelumnya termasuk aman? Apakah yang saya sampaikan sudah sesuai? Bagaimana kalau produk-produk yang katanya overclaim itu terlanjur viral? Bagaimana teman-teman yang sudah membeli gara-gara review kami?
Jika ternyata benar adanya oknum mafia skincare yang memanfaatkan ketidaktahuan kami mengenai bahan-bahan tersebut. Sedih banget, pasti! Merasa ditipu dan auto overthinking karena kurangnya literasi ya kan? 😰
Terlepas dari review produk-produk kecantikan yang mungkin sudah pernah saya tuliskan di beberapa postingan sebelum ini. Berikut ini beberapa hal yang saya pikirkan dan lakukan sebagai bentuk sikap saya menghadapi pemberitaan skincare overclaim tersebut.
1. Tetap Menjadi Pengguna yang Bijak
Menyikapi berita skincare overclaim ini, ada baiknya kita harus tetap menjadi pengguna yang bijak dan lebih kritis dalam memilih skincare. Dengan memperhatikan sumber informasi, klaim ilmiah, dan review dari pengguna, kita semua dapat menyaring data, mengambil keputusan tepat dan menghindari produk yang kurang efektif ataupun berbahaya. Sehingga meskipun ada berita simpang siur di luar sana, kita masih diberi kesempatan untuk memilih mana yang lebih cocok untuk kondisi kulit/tubuh kita.
2. Menambah Pengetahuan tentang Skincare
Supaya tidak terjebak oleh kebingungan mengenai berita skincare overclaim ini, lebih baik kita gunakan waktu untuk menambah wawasan/pengetahuan tentang skincare. Saat ini edukasi skincare sudah banyak sekali sumbernya, didukung dengan jejaring internet semua informasi bisa kita dapatkan dengan mudah. Mempelajari skincare dulu sebelum membelinya ternyata bisa menjadi kegiatan yang seru juga lho. Riset sana sini, membaca ingredients, mencari kegunaan bahan utama skincare, cek BPOM, membaca petunjuk pemakaian, dll.
3. Review Produk dengan Jujur dan Transparan
Sebagai reviewer produk skincare, ada kalanya kita mendapatkan tawaran kerjasama dengan berbagai macam brand kecantikan. Terlepas dari besarnya fee yang kita terima, tulisan blog yang dibayar atau menulis atas dasar kemauan sendiri, seharusnya review produk tetap disampaikan dengan jujur dan transparan agar informasi pentingnya sampai ke pembaca. Jangan gara-gara dibayar, kita pun merasa terikat dengan kontrak dan takut menyampaikan hal yang sejujurnya. Padahal review jujur kita bisa menjadi poin yang menbangun brand supaya lebih baik lagi. Namun kritik dan saran pada hasil review harus dijelaskan dengan bahasa yang positif ya temans, bukan malah menjatuhkan salah satu pihak. Kalau saya mah cinta damai euy, gak berani frontal asal nyeplos aja.
4. Tidak Menyarankan Produk Berbahaya
Sebagai seorang penulis blog dan kebanyakan tulisannya berupa ulasan sebuah produk. Barang yang kita review disini akan menjadi salah satu yang mempengaruhi para pembaca untuk membelinya atau tidak. Jadi apapun yang kita buat dalam konten, gambar, video ataupun tulisan akan menjadi saran atau himbauan bagi seluruh pengguna internet. Oleh karena itu, jadilah pembuat konten yang pintar, jangan pernah menyarankan orang lain untuk memakai produk yang jelas-jelas berbahaya, contohnya tidak BPOM, mencampur aduk bahan aktif, dan memakai bahan-bahan kimia yang dilarang. Ibarat kata seperti influencer, jangan sampai follower celaka/rugi karena saran darimu. #ceilah malu banget nyebut diri sendiri sebagai influencer alias "pembawa pengaruh" padahal kontribusi di internet baru 0.1% aja gak nyampe kayaknya.
5. Selalu Mengutamakan Berkah Allah SWT
Sebaiknya dalam memulai dan melakukan sesuatu, yang paling besar diharapkan adalah keberkahannya. Dengan begitu Allah SWT akan memudahkan segala urusan kita, mendapatkan ketenangan jiwa dan selalu merasa bahagia dalam kondisi apapun. Jadi dari POV netizen yang bingung dengan berita overclaim ini, semoga skincare (yang menurut kalian sudah aman) yang kalian pilih itu bisa membawa keberkahan saat menggunakannya. Dan dari POV influencer atau content creator sebagai reviewer produk skincare, semoga hasil karyanya tetap berkah dan membawa manfaat untuk orang lain.
Gimana menurut kalian? Setuju dengan pemikiran di atas? Jadi tulisan saya disini tidak untuk membela atau berat pada salah satu pihak ya guys! Saya hanya berusaha untuk berpikir dan berperilaku se-netral mungkin, serta tidak memihak siapapun. Please jadi pembeli yang bijak dan ramah lingkungan ya gengs. Kalau masih kepikiran overclaim yauda jangan dibeli, kalau ternyata cocok dan masih butuh ya silahkan dilanjutkan. Hidup tuh udah penuh cobaan, tolong pikiran nggak usah ikut-ikutan. Literally, enjoy and chill aja gak sih? Haha
Misalkan kalian sebagai orang awam di dunia skincare, apa yang akan kalian lakukan untuk menyikapi berita ini?