One Day Trip - Wisata ke Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi

Wisata Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi
Akhirnya terkumpul juga semangat menulis yang sudah lama terpendam sangat dalam ini. Kalau ditanya kenapa mager? Saya nggak tahu juga, emang lagi fase writer's block aja deh. Oh ngerti wey, kayaknya semenjak draft review produk saya yang kehapus tiba-tiba, padahal waktu itu udah finish tinggal publish cuma nunggu foto produk aja. Belom sempat upload fotonya, malah ilang tulisannya. Emang dasar jempol. Jadi sepertinya kemalesan ini adalah respon ilmiah psikologi kekecewaan saya terhadap diri sendiri. Ceilah 🥲

Dah ya balik ke topik aja, kalau diinget tuh sakit tak berdarah. Sebenarnya tulisan kali ini mau saya jadikan rangkaian cerita hari lebaran 1446 H ala-ala biar penuh isi blognya. Tapi kok ceritanya nggak begitu unik buat ditulis panjang-panjang, bukannya gak memorable, cuma gak bisa cerita banyak aja. Jadi sebelum masuk ke cerita utama, saya sampaikan secuil aja disini yaa, biar ada pemanis sentuhan hari raya sedikit. Btw, mumpung masih di bulan Syawal nih, sebelumnya saya mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin yaa teman online semua 🙏

Kenapa Mudik ke Ngawi Bukan Semarang?

Mungkin sekalian mau meluruskan spekulasi netizen yang berandai-andai kenapa kok gak mudik ke tempat mertua di Semarang, harusnya kan kesempatan Asiy ketemu sama akungnya di sana. 

Sejujurnya, saya dan suami sudah booking sewa mobil jauh-jauh hari untuk mudik ke Semarang, suami pun sudah pesan tiket pulang dari Jakarta-Mojokerto. Namun ada satu dan lain hal yang bikin gagal mudik, tiba-tiba bapak ada panggilan ke lapangan. Untungnya tiket kereta masih bisa kita refund.

Oleh karena itu saya minta izin ke suami untuk mudik ke Ngawi saja. Yaps, kampung kelahiran mama dan saya. Maksud saya biar Asiy nggak terlalu kecewa juga, kan di dalam bayangannya kami mau mudik dan jalan-jalan ke Semarang. Akhirnya dibolehin lah kesana, kami pun naik jasa travel pribadi alias carter mobil karena bawa barang keperluaan yang bejibun. Bayangin sampai bawa panci presto dan janur buat bikin ketupat. Haha

Halal Bi Halal Trah Wongso Diwiryo Sukir

Lebaran pertama kami isi dengan sungkeman keluarga inti : mama, bulik ian, bulik indah dan onti ragil, diikuti suami dan anak-anaknya yang ada, termasuk saya dan Asiy. Sayang sekali lebaran tahun ini personelnya kurang lengkap, banyak sekali yang berhalangan hadir karena kesibukan masing-masing.

Nothing special but still worth to remember. Cerita lebaran hari pertama ini ibuk isinya ngereog terus deh, karena Asiy yang full tantrum. Kirain bakal anteng diajak salam-salam ke saudara-saudara di Ngawi, eh malah nangis-nangis minta pulang. Dia nggak terbiasa jalan kaki mampir dari pintu ke pintu untuk bersalaman. Sepertinya kurang briefing, padahal jauh-jauh hari sudah diinfo demikian. Tapi gapapa, masih bisa di-handle dan jadi anteng banget setelah bertemu anak kucing yang lucu-lucu gemoy.

Outfit check ibuk dan Asiy
Nah kebiasaan lebaran di keluarga Ngawi adalah pada hari kedua selalu ada acara Halal Bi Halal dari Trah Wongso Sukir, mbah buyut saya dari akung. Total keluarga turunannya ada sekitar 111 orang lho, kalau sudah kumpul beuhh berasa penuh banget. Acara dilaksanakan di 2 Syawal 1446 H yang bertepatan pada hari Selasa, 1 April 2025 di rumah peninggalan mbah buyut kami. Alhamdulillah desainnya masih dijaga seperti aslinya, jadi masih ala-ala vintage house gitu.
Foto bersama keluarga besar Wongso Sukir
Halal bi halal ini tentunya menjadi kesempatan bertemu keluarga yang merantau nan jauh disana. Selain salam-salam ber-maaf-an, juga diisi dengan ramah tamah, makan-makan dan dilanjutkan momen paling seru yaitu bagi-bagi THR untuk para bocil. Sssst disini Asiy menang banyak lhooo. Alhamdulillah sebagian bisa untuk beli wishlist Asiy dan sisanya tetap disimpan ibuk untuk tabungan sekolah yaah.

Jalan-jalan ke Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi

Yuhuuu, masuk lebaran ketiga. Udah jauh-jauh mudik ke Ngawi, gak afdol rasanya kalau belum jalan-jalan kan. Rencana jalan-jalan ini bahkan udah diperkirakan dari sebelum mudik, meskipun belum tau mau mudik kemana. Yang penting udah ada wacana dulu aja kan. Haha

Suasana Halaman Utama Benteng Pendem
Jalan-jalan kali ini ke Benteng Pendem Van Den Bosch Ngawi. Eh kayak pernah dengar kan? Iya, saya memang pernah berkunjung ke Benteng Pendem sini sekitar tahun 2017 dan saya tulis di blog ini juga lho.

Baca juga : Wisata Sejarah Tanah Kelahiran Benteng Pendem Ngawi

Meskipun masih di lokasi yang sama, tapi ternyata vibes-nya udah beda jauh dari pertama kali kesini. Mulai dari suasana entrance, parkir, ornamen gedung dan taman hijaunya. Lalu kami masuk ke dalam tempat wisata, terlihat sudah banyak perubahan pada desain gedung baik interior maupun eksterior, tapi tetap tidak menghapus unsur-unsur 'penjara' sesuai dengan sejarahnya ya.

Taman Belakang Benteng Pendem
Kalau dilihat-lihat memang berbeda jauh before dan after dibandingkan 8 tahun yang lalu. Tapi emang lebih bagus, semakin asri dan yang pasti kelihatan estetik buat foto-foto sih, dijamin isi galeri penuh keluar dari sini. Selain itu ada tambahan beberapa wahana yang bisa kita nikmatin juga di sekitar sini :

  • Sewa jeep (Tour Benteng Pendem dan sekitarnya)
  • Sewa skuter elektrik : 20K per 10 menit
  • Video 360° : 20K per 1 lagu
  • Sewa baju adat atau noni belanda (ada jasa makeup & fotografer) : start from 20K

HTM : 10.000/pax sudah include parkir

Kakak Beradik dari Mama Uti
Buat saya dan rombongan, main kesini aja udah bikin happy banget lho. Untuk biaya masuknya termasuk murah ya, include biaya parkir dan bonus foto estetik sepuasnya + sebanyaknya. Awalnya mau sewa baju adat Jawa biar foto-foto semakin cantik. Tapi waiting list-nya MasyaAllah melatih kesabaran, maklum ya karena high season pasti banyak yang mau ambil momen spesial juga, buat kaum mendang-mending ya mending next time aja kalau kesini lagi deh. Hehe
Asiy Bergaya di Tangga Menuju Lantai 2
Bekas Penjara Benteng Pendem Ngawi
Konon katanya spot foto ini bekas penjara lho
Setelah puas foto-foto di setiap sudut ala-ala model gitu, Asiy mulai cranky tanda-tanda udah capek dan kehausan, kami pun lanjut mencari minum. Eh ketemu Benteng Cafe yang ternyata lagi ada acara reuni akbar, untungnya masih ada sisa space yang bisa digunakan untuk umum, agak nunggu lama sampai akhirnya kami serombongan dapat tempat duduk dan dilanjut makan-makan. Mohon maaf foto makanan terpantau tidak ada karena langsung dilahap habis efek kelelahan. 🤣

Semakin senang lagi si Asiy, habis nge-charge makan dan minum es, dia lihat ada tempat penyewaan skuter, saya pun menawarkan dan sudah jelas dijawab oke gas lah ya! Asiy kelihatan puas banget muterin seluruh titik gedung dengan menaiki skuter elektrik bersama onti eya dan eyang ontinya. Gak cukup sekali aja, sampai dibayarin eyang onti untuk yang kedua kalinya. Mantap dia full senyum-senyum sepanjang jalan.

Naik Skuter Elektrik bersama Onti Eya
Wisata Sejarah bersama Keluarga Ngawi
Family Trip ke Benteng Pendem Ngawi
Karena sepertinya hari sudah semakin siang, dan matahari sudah lewat, kami pun memutuskan buat pulang. Sebelum itu kami mampir dulu ke alun-alun Ngawi untuk main perosotan, literally mampir ya guys, karena cuma 5 menit aja buat memenuhi keinginan Asiy sejak kemarin yang kangen main perosotan di taman.

Habis dari alun-alun kita mampir ke Dunia Mainan yang isinya ratusan variasi mainan anak-anak dari bayi sampai remaja semua ada. Sebenarnya Asiy mau beli mainan cash register, ice cream dan matrass puzzle. Sayangnya semua yang dipengen Asiy kosong kecuali puzzle, kami pun beli 2 macam puzzle dapat bonus free donat kentang dari toko depan. Alhamdulillah. Hehe

Selesai sudah cerita perjalanan kami berwisata naik motor menyusuri jalanan kota Ngawi dan sekitarnya. Panasnya benar-benar aduhai hot potato potato (panas e mak tang tang) Ya Allah. Nikmat mana lagi yang kami dustakan. Jangan lupa pakai sunscreen setiap hari ya guys! 🌞

Maaf ya banyak spam foto dan sampai jumpa di cerita main-main selanjutnya yaah 🤗

4 komentar

  1. Ga kliatan kayak benteng ya mba, cakeeeeep... Mana putih bersih dan kliatan banget terawat. Memang asik sih foto2 di sana. Apalagi yg suka nyetok foto kayak suamiku, bisa tiap meter dia berpose 🤣🤣

    Aku kalo baca halal BI halal gini, kangen jadinya Ama mama mertua. Dulu mama yg sering arrange pertemuan keluarga besar gini, sampai sewa gedung di solo. Saking banyaknya, dan aku ga hapal samasekali silsilah semuanya

    Tapi sejak mama meninggal, ga pernah lagi ada acara begitu. Generasi mudanya ga mau ribet juga kayaknya 😅😅.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa itu putihnya baru banget mbak karena proyek pemerintah renovasi bangunan sejarah. Coba lihat kondisi yang dulu th 2017, kayu-kayuan coklat lapuk, tembok banyak lumut dan udaranya lembab banget kental horornya. Hehe

      Wah keluarga besar sekali ya mbak yang di Solo, sampai sewa gedung pulak. Kalau silsilah keluarga tuh emang agak ribet ngapalinnya ya mbak, apalagi kalau udah mikir panggilannya. Kadang masih suka kebalik-balik.

      Semoga bisa ngumpul lagi di raya-raya selanjutnya mbak. Yuks di sepik aja yang muda-mudi biar ikutan ngurus acaranya. 😅

      Hapus
  2. Wow, keren juga bangunannya, malah baru tahu di sana ada benteng. Bangunan kuno selalu bikin penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, keren dan estetik sekarang. Disini puas banget foto-foto, sayangnya kalau high season bakal ada 'iklan bocor' di foto kita. Jadi kalau mau hasil foto bagus, harus cari timing yang pas buat angle jepretan estetik. Hehe

      Bangunannya indah banget, dan gak meninggalkan unsur-unsur benteng pertahanan serta penjara. Syukurnya disini juga dekat dengan pangkalan militer angkatan darat, jadi emang dikelola dengan baik-baik.

      Hapus