Tips Berhemat ala ChatGPT yang Relate sama Kehidupan

Gaji UMR tapi ingin bebas finansial?
Gaji tidak tetap tapi ingin investasi?
Kerja Freelance tapi ingin hidup tenang tanpa kepikiran besok hidup dengan uang apa?

Semua angan-angan di atas akan bisa kita wujudkan satu persatu jika kita mempunyai tujuan finansial yang jelas. Bagi kalian yang berpenghasilan tidak tetap atau kalian yang merasa hidup sangat pas-pasan, sekarang inilah saatnya merubah mindset finansial kita. Seperti pepatah yang sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia yaitu Hemat Pangkal Kaya dan Rajin Pangkal Pandai. Yang mana artinya adalah jika ingin menjadi kaya raya maka berhematlah dengan menabung dan jika ingin menjadi pintar kita harus rajin-rajin belajar. Pepatah itu tertanam dalam pikiran kita sejak masih anak-anak hingga kita dewasa, tapi tak banyak juga yang bisa mengikutinya. Sebenarnya memiliki motto hidup seperti itu ada baiknya juga loh, berhemat bukan berarti pelit kan? berhemat untuk hidup lebih tenang adalah poin dasar dari perencanaan finansial keluarga (budgeting).

Kebetulan banget saya iseng mau cobain chatting sama robot AI dari ChatGPT Openai yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing Google. Nah saat menulis artikel ini sekalian deh saya menanyakan bagaimana sih caranya berhemat meskipun dengan income pas-pasan? dan ChatGPT menjawab kurang lebih sama dengan catatan draft saya selama ini.

Berikut ini saya berikan beberapa tips untuk berhemat ala ChatGPT yang sedikit banyak saat ini memang saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf jika tips yang saya sampaikan masih ala kadarnya saja ya, karena beberapa point disini saya hubungkan juga dengan pengalaman pribadi saya sendiri, pun mengandung trial/error berkali-kali dan masih proses belajar juga. Keep on reading ya!
Make a budget
1. Make a budget
It's a key! Membuat estimasi budget bulanan, mingguan dan harian adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk memulai hidup berhemat. Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara detail supaya kita bisa menganalisa mana pengeluaran yang bisa dikurangi atau mana pengeluaran yang memerlukan dana lebih. Dengan begitu kalian bisa menyimpan dana untuk menabung atau berinvestasi. Kalau pengalaman saya biasanya saya bikin anggaran dana melalui Excel, dibagi menjadi beberapa kategori seperti di bawah ini :
  • Pengeluaran tetap : Iuran RT, Bayar Arisan, Iuran Kantor, dan Sedekah
  • Pengeluaran tidak tetap : Belanja Bulanan, Belanja Mingguan, Bayar Listrik dan Air, Paket Data, Uang Saku Ibu
  • Kebutuhan Anak : Susu, Pampers, Kosmetik, dan Jajan
  • Lain-lain : Dana tak terduga, kondangan, iuran kematian, dll
Jangan lupa sediakan kolom Budget dan Actual untuk perbandingan sesuai realita. Karena biasanya kita membagi-bagi uang yang ada ke beberapa e-money, jangan lupa catat lokasi dan jumlah real uang kita (di ATM, Cash, Shopeepay, atau Gopay). Sedangkan untuk mencatat pengeluaran harian saya memakai aplikasi Catatan Keuangan (ada di Play Store), tuliskan semua hal sedetail mungkin setiap kalian mengeluarkan uang, baik itu cash maupun transfer. Untuk mengontrol pengeluarannya saya biasanya membandingkan jumlah real yang saya pegang, jumlah di aplikasi dan update dari excel, ketiganya harus menunjukkan angka yang sama. Memang agak ribet sih, tapi saya jadi bisa mengontrol pengeluaran supaya tidak terlalu boros.
Reduce housing cost
2. Reduce housing costs
Mengurangi pengeluaran untuk rumah, entah itu biaya sewa kosan/kontrakan, atau jika sedang mengambil KPR pertimbangkan untuk ambil cicilan/bunga yang ringan, bisa juga dengan menghemat penggunaan listrik dan air. Tentunya soal hunian begini harus kita bicarakan dengan roommate atau jika sudah berumah tangga, buatlah kesepakatan dengan suami/istri kalian supaya tidak ada hal negatif yang bertentangan di kemudian hari. Misalkan kalian masih jomblo dan hidup sendirian, kalian bisa membuat peraturan untuk diri sendiri mulai dari sekarang lho.
Cut back on discretionary spending
3. Cut back on discretionary spending
Mengurangi pengeluaran yang bersifat tidak terduga, bisa ditunda, dan tidak terlalu mendesak. Kalau saya sendiri lebih menekankan penghematan pada kategori "pengeluaran tidak tetap" untuk diatur sedemikian rupa supaya tidak terlalu boros. Contohnya seperti pengeluaran untuk membeli makan, hangout, hiburan, atau belanja. Untuk mensiasatinya pilihlah pengganti kegiatan/barang yang lebih affordable. Misalkan makan di luar atau jajan bisa diganti dengan memasak, nonton di bioskop bisa diganti dengan chilling time nonton Netflix di rumah. Intinya carilah kegiatan yang low-cost atau "gratis" sebagai pengisi waktu senggang kalian. Kegiatan gratis kan ada juga yang berbobot? Misal nih bikin kerajinan DIY, berkreasi, fotografi, gambar, atau bikin konten, terus dari situ malah bisa nambah cuan kan lumayan juga.
Shop for bargains
4. Shop for bargains
Setiap berbelanja kebutuhan sehari-hari, pakaian, atau keperluan lain, jangan lupa manfaatkan setiap promo, diskon atau tebus murah yang ada. Apabila bisa dilakukan tawar-menawar, lakukanlah hingga mendapatkan harga terbaik. Namun karena saya ini orangnya memang gak bisa nawar, jadi kalau saya berbelanja pasti minta "harga pas" tanpa nego. Percaya aja mah, kalau rejeki gak kemana dan datangnya udah diatur Allah SWT. Selain itu kalian juga bisa berbelanja fashion di thrift shop atau toko secondhand terdekat untuk mendapatkan harga murah dengan kualitas oke.
Avoid debt
5. Avoid debt
Menyelesaikan hutang menjadi awal yang baik untuk memulai rencana keuangan keluarga. Saya lumayan setuju dengan paham orang-orang yang beranggapan "cara menikmati hidup adalah dengan tidak berhutang", karena menurut saya dengan tidak berhutang bisa lebih fokus dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran. Jika ada hutang berarti pengeluaran kita lebih besar dari pemasukan, sehingga kita harus mengontrol pengeluaran atau menaikkan income supaya balance dan terhindar dari hutang. Prinsip saya jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak, sebisa mungkin hindarilah berhutang! Dalam hal ini saya bukan berniat mengecap buruk orang yang berhutang, karena tidak menampik kemungkinan saya sendiri akan berhutang. Yang penting mah kita udah usaha jangan sampai berhutang ya. Misalkan jelek-jeleknya berhutang, jangan lupa kewajiban kita untuk melunasinya.
Save automatically
6. Save automatically
Menabung otomatis di awal bulan dengan menyisihkan kurang lebih 30% dari gaji atau pemasukan yang kita dapat. Intinya sisihkan bukan sisakan ya. Lakukan hal ini secara disiplin dan konsisten supaya tabungan terus bertambah. Pisahkan rekening tabungan dan rekening living, kalau saya pilih rekening tabungan yang tidak ada m-bankingnya, supaya tabungan lebih aman tanpa transaksi online. Karena menurut saya kemudahan bertransaksi dengan m-banking ini justru membuat kita menjadi lebih konsumtif, karena apa-apa yang diinginkan tinggal transfer-transfer saja, waduh tau-tau habis kan bahaya juga. Iya kan? Apa saya aja kali yang begini ya. Jadilah saya dan suami memutuskan membuat rekening tabungan tanpa m-banking. InsyaAllah ini menjadi pembatas saya supaya lebih berhemat. Ingat rekening tabungan saja yang tanpa m-banking ya, kalau rekening living (buat hidup sehari-hari) saya ya harus pakai m-banking dong, karena memang butuh banget biar memudahkan kalau transaksi online, cepat dan tepat sasaran kan.

Sekian tips berhemat ala kadarnya, semoga bisa bermanfaat dan memberikan inspirasi buat pembaca setia blog ini. Saya juga masih dalam tahap belajar dan memperbaiki diri soal kehidupan finansial keluarga. Menata hati untuk selalu bersyukur dan merasa cukup dengan semua yang ada. Menjadi orang yang lebih perhitungan boleh saja ya teman, karena perilaku seperti ini juga perlu kita terapkan supaya bisa melacak kondisi keuangan. Menjadi orang perhitungan yang hemat tidak apa-apa, asalkan bukan menjadi orang perhitungan yang pelit. Karena HEMAT ≠ PELIT ya temans.

Pesan saya disini, jangan pernah membanding-bandingkan rejeki kita dengan orang lain. Fokuslah pada tujuan dan perkembangan dirimu sendiri. Setiap perjalanan karir atau situasi keuangan seseorang memiliki keunikan tersendiri, jumlahnya pun sudah sesuai dengan porsinya masing-masing. Jika membandingkan kondisi seperti itu hanyalah akan menimbulkan perasaan kurang bersyukur atau bahkan negative thinking terhadap pencapaian orang lain. Yang ada kita malah memelihara penyakit hati yang ditimbulkan oleh pikiran kita sendiri, dan itu bisa menjadi bom waktu bagi kehidupan kita di masa mendatang. Naudzubillah.

"Laa ilaaha illa anta subhanaaka inni kuntu minadzaallimin"
Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim
(QS. Al-Anbiya' : 87)

Tidak ada komentar

Posting Komentar